"Likha, kamu lihat Iren nggak?" Likha tersenyum melihat Keenand begitu khawatir terhadap Iren. "Keenand, Iren sakit. Dia saat ini berada di kamar bersama anak-anak. Kamu mau menemuinya?" Likha menggoda Keenand yang kini menjadi semakin panik.
"Iren sakit apa, Likha?" Keenand sangat khawatir juga merasa sangat bersalah. Keenand teringat saat semalam Iren begitu kesakitan saat kehormatannya terenggut oleh dirinya. "Aku sendiri tidak tahu, Keen. Sepertinya Iren agak demam. Saat ini pesanan sudah hampir selesai. Sebaiknya kamu sama Iren kembali saja ke kost. Tetapi sebelumnya, kamu antar dia ke dokter dulu." Keenand mengangguk mendengarkan nasihat Likha.
"Baiklah, Likha. Aku akan melihat keadaannya dulu, kalau memang dia mengkhawatirkan, aku akan mengantarnya ke dokter." Likha menganggukkan kepalanya dan segera membantu suaminya memasukkan nasi yang sudah di kemas dalam dus ke mobil dan segera akan di antar ke panti asuhan dimana Dio akan memberikan santunan.