Keduanya kemudian kembali berbincang dengan Papa Qiyana sampai mereka berangkat nanti. Qiyana dan Dio kemudian bersiap menuju ke bandara di Kairo, keduanya memesan jasa taksi karena kasihan kalau Papanya harus mengantarkan mereka seorang diri.
"Dio, Qiyana, kalian bersiaplah, kalian akan berangkat sebentar lagi." Ashai memperingatkan putri dan menantunya untuk segera berkemas. Taksi yang mereka pesan sebentar lagi akan menjemput mereka. Papa Qiyana sebenarnya agak sedih saat ini, dia akan kesepian lagi setelah Qiyana dan Dio kembali. Tetapi Ashai tidak akan memperlihatkan kesedihan itu kepada putri dan menantunya.
"Papa, kami sudah menyiapkan semuanya, kami hanya tinggal berangkat saja kok." Qiyana memeluk Papanya, dia kemudian duduk bermanja bersama Papanya. Dio yang sebenarnya agak cemburu kepada Papanya sendiri membiarkan Qiyana bermanja bersama Papanya, toh besok dia akan menguasai istrinya seorang diri.