"Dio, sabar ya, Nak! semua ini adalah ujian dari Allah. Semuanya akan baik-baik saja dan Papa yakin kalau kedua orangtuamu akan bahagia di sana." Ashai sedang memeluk Dio dan menepuk-nepuk bahu menantunya dengan harapan Dio akan menjadi lebih tenang. Qiyana sendiri saat ini masih sangat syok dan terlihat lelah.
Setelah Dio diambil sample untuk identifikasi, mereka di minta menunggu selama satu hari. Untuk itu, Dio dan Qiyana juga Papanya menyewa sebuah hotel di dekat lokasi kejadian kecelakaan pesawat itu.
"Qiyana, Dio, kalian beristirahatlah dulu. Terlebih kamu Qiyana, saat ini kamu sedang mengandung. Tadi Papa sudah memesankan makanan untuk kalian berdua. Sekarang kalian tunggu saja di dalam dan beristirahatlah!" Qiyana menganggukkan kepalanya. Dia sangat lelah dan memang butuh berbaring.