"Dio, tuggulah aku menjemputmu, Sayang! aku akan membahagiakanmu dan juga akan mencintaimu dengan sepenuh hatiku. Aku tahu kalau kamu dan istrimu terpaksa menikah karena perjodohan yang telah di atur oleh kedua orangtua kalian." Nindi segera berbaring di tempat tidurnya dan memejamkan matanya. Dia sudah tidak sabar menunggu hari esok tiba.
Keesokan harinya, Nindi sudah rapi dan sudah siap untuk kembali belajar setelah liburan semester usai. Hari ini dia sangat bersemangat dan akan segera bertemu dengan Dio. Nindi sudah bertekad kalau dia akan merebut Dio dari tangan Qiyana. Nindi sudah berhasil membuat keduanya bertengkar kemarin, hari ini dia akan menemui Qiyana dan akan menyiramkan bensin di dalam hubungan antara Dio dan Qiyana.