Qiyana terbangun saat mendengar adzan dhuhur, dia akan segera beranjak dari tempat tidurnya tetapi tidak bisa karena seluruh tubuhnya terasa sakit. Kini Qiyana hanya dapat menghela napasnya dan menunggu sampai suaminya terbangun. Qiyana akan meminta tolong kepada Dio untuk membantunya nanti.
"Qiyana, kamu mau kemana, Sayang?" Qiyana tersenyum dan masih berbaring di dada suaminya. Sementara Dio menatap Qiyana dengan tatapan mesra sambil membelai kepala Qiyana dengan sangat lembut. "Aku mau mandi dan Sholat dhuhur. Setelah itu aku mau membuka situs onlineku yang sejak kemarin tidak aku buka." Qiyana kemudian mencoba bangun dan duduk sebentar sebelum dia beranjak dari tempat tidurnya dan menuju ke kamar mandi.