"Dio, aku mohon lepaskan aku?" Tetapi Dio tidak mendengarkan apa yang di katakan istrinya. Dio kemudian meletakkan Qiyana di atas tempat tidurnya dan Dio segera mengambil handuk yang menutupi tubuh Qiyana lalu membuangnya. Dio kemudian segera menaiki tempat tidur dan menindih tubuh Qiyana lalu kembali melumat bibir manis milik Qiyana.
"Sayang, aku ingin meminta hakku! apakah kamu sudah siap?" Qiyana menggelengkan kepalanya dan terus menangis. Dia adalah gadis yang sangat pintar. Qiyana tahu apa yang di maksudkan oleh Dio. Tentu saja Dio akan meminta haknya sebagai suaminya. "Dio, apakah boleh jika tidak sekarang?" Qiyana mencoba meminta pengertian Dio tetapi suaminya itu sudah sangat bergairah. Qiyana juga tidak tega menolaknya dan akhirnya dia hanya bisa mengangguk.