Dio, apa yang kamu lakukan? kamu kan masih sakit?" Dio malah tersenyum saat melihat Qiyana sudah berada di hadapannya. "Kebetulan sekali Qiyana, bantu aku menghidangkannya. Aku baru saja selesai memasak sarapan untuk kita." Qiyana mendorong kursi roda Dio dan membawanya ke ruang makan. Qiyana kemudian menghidangkan nasi goreng yang di buat oleh Dio barusan.
"Aku membuatkan kamu sarapan, Sayang. Ini sebagai ungkapan rasa terima kasihku karena kamu telah merawatku semalaman." Qiyana tersenyum dan menganggukkan kepalanya. " Jadi ceritanya kamu mau nyogok aku gitu? Dio, aku sudah mengatakan meski kita tdak saling mencintai, karena aku istrimu maka aku akan melayanimu juga merawatmu sebagaiman layaknya seorang istri kepada suaminya." Dio tersenyum mendengar apa yang di katakan oleh Qiyana.