"Kamu mau aku masakin apa, Dio?" Qiyana mendorong kursi roda Dio ke teras rumahnya. "Aku akan memakan semua yang kamu siapkan untukku. Aku tidak akan menyusahkanmu, Qiyana. Bahkan kalau kamu hanya memberiku nasi dan garam saja aku akan tetap memakannya." Dio sedikit menggoda istrinya.
Dio merasa sepertinya Qiyana sangat cocok menjadi sahabatnya saat ini. Dio berharap agar hubungannya dengan Qiyana tetap baik meski mereka belum bisa menjalani kehidupan mereka seperti pasangan pengantin pada umumnya. Qiyana tersenyum dan membawa kembali Dio menuju ke dalam rumahnya.
"Loh Qiyana, kenapa kita masuk lagi? katanya kamu mau membeli sayuran? nanti kalau kelewatan malah kamu nggak jadi masak!" Qiyana berhenti dan kini dia jongkok di depan kursi roda suaminya sehingga kini mereka posisinya menjadi sejajar.