"Qiyana, cepatlah kamu segera membereskan pakaianmu! kita harus sampai di bandara satu jam pagi!" Pak Ashai Papa Qiyana memperingatkan putrinya yang tidak kunjung selesai mengemas barang-barangnya. "Iya, Papa. Ini sudah selesai." Qiyana kemudian keluar dengan koper di tangan kirinya dan jaket di tangan kanannya. Gadis cantik berdarah Mesir ini hanya hidup berdua dengan Papanya. Gadis berusia dua puluh tahun ini baru lulus dan menjadi seorang dokter muda yang sangat pandai.
"Kalau begitu sekarang kita berangkat!" Pak Ashai segera mengunci pintu rumahnya dan segera menaikkan koper milik Qiyana ke dalam bagasi mobilnya. Keduanya kemudian segera menuju ke bandara Borg El Arab untuk segera terbang ke Indonesia.