Tak ada orang maupun hewan di dalam tenda tersebut. Lampu senter yang tadi menerangi dari dalam tenda pun terlihat mati.
"Tadi kita halu ga sih Joe?" ucap ku kepada Joe
"Kalo lu sendiri yang liat pasti halu tapi kan kita berdua sama sama ngeliat" ucap Joe
"Ya udah lupain" ucap ku
"Iya gua udah kebelet banget ini" ucap Joe
Kami pun berjalan kembali menuju toilet di tempat perkemahan, namun bayang bayang akan kejadian tadi terus saja menghantui pikiran ku. Aku penasaran sebenarnya apa yang terjadi , apakah hal mistis semacam itu adalah hal lumrah ditempat ini.
Saat kita sampai di toilet, ada beberapa anak laki laki yang sedang merokok. Kami menghiraukan mereka karena tidak ingin terlibat masalah lebih lanjut.
Saat kami selesai buang air kecil, kami hendak berjalan menuju lapangan kembali. Namun mereka berteriak kepada kami
"Wey lu berdua sini dah" ucap mereka
"Kenapa?" ucap Joe
"Tadi lu liat ibu guru kearah sini ga?" ucap mereka
"Ga liat, lagian guru lagi pada nonton penampilan ekskul" ucap ku
"Tapi tadi pas lu kencing ada ibu ibu yang jalan kearah sini, gua sama temen temen gua ngumpet karena takut ketauan ngerokok" ucap salah satu dari mereka
"Eh padahal tadi ada kan ya?" ucap salah satu teman mereka kepada yang lain
"Iya anjir gua kira guru" ucap yang lain
"Ya udah lu mending pada ke lapangan, takut kenapa kenapa lu disini" ucap Joe
"Iya gua ngabisin rokok dulu" ucap mereka
"Ya udah gua duluan ya" ucap Joe
Kejadian kejadian aneh pun terjadi beriringan. Namun aku tetap berpikir positif. Setelah sekian lama, akhirnya ekskul marawis tampil dan membawakan lagu lagu Islam yang membuat suasana menjadi tenang dan lebih terasa nyaman. Senandung sholawat dan merdunya suara dari para siswa ekskul marawis membuat penampilan mereka patut di acungi jempol.
Setelah marawis selesai dengan penampilannya, kini tiba saatnya penutupan acara yang dibawakan ekskul drama panggung. Drama dan tarian dibawakan dengan begitu profesional, menit demi menit berlalu. Semuanya berjalan baik namun semua itu berantakan saat salah satu penari jatuh pingsan.
Para guru langsung datang dan menggotong siswi yang pingsan tersebut, acara pun dimulai kembali, namun semuanya mulai berjalan tidak normal. Para penonton perlahan ada yang mengalami pusing dan bahkan sampai pingsan. Kericuhan pun terjadi karena banyak siswa dan siswi yang pingsan, karena keadaan yang tidak memungkinkan. Maka acara pun terpaksa dihentikan.
Aku dan teman teman ku juga ikut membantu siswa dan siswi yang badan nya lemas dan yang pingsan. Kami memberikan teh hangat dan juga aroma terapi. Saat aku membantu anak anak dari tenda lain. Aku melihat salju yang terkapar lemas dan tanpa berpikir lama aku langsung berlari kearah salju dan membantu Anisa untuk memulihkan salju
"Lu kenapa sal?" ucap ku dengan muka yang penuh kekhawatiran
"Tiba tiba badan gua lemes banget" ucap salju
"Sebelum acara, lu udah makan?" ucap ku sambil memegang tangan salju yang terasa sangat dingin
"Udah kok, gua udah makan nasi sama sarden kalengan" ucap salju
"Emang bener nis?" ucap ku kepada Nisa
"Iya bener kok dia makan bareng gua" ucap Anisa
"Ya udah tunggu sini, gua mau bikin teh anget dulu" ucap ku kepada mereka
"Iya rul" ucap salju
Aku langsung bergegas untuk menyalakan api dan memasak air panas, aku juga memasak air panas dengan jumlah banyak, agar bisa dibagikan kepada yang lain.
Aku menyiapkan teh dan juga gula yang sudah disiapkan dari rumah. Untung saja stok teh yang ku bawa lumayan banyak dan cukup untuk dibagikan. Setelah selesai membuat teh aku memanggil Joe dan meminta bantuannya untuk membagikan teh hangat.
Setelah itu aku langsung berjalan kembali ke tempat salju berada, rasa kekhawatiran ku sangat tinggi. Sampai sampai aku membuat teh terlalu terburu buru dan lupa untuk memasukkan gula kedalam teh
"Ini sal teh nya dan ini gula nya mau berapa sendok?" ucap ku sambil menunjuk ke arah toples berisi gula
"Satu setengah sendok aja" ucap salju
Aku langsung menuangkan gula sesuai yang diminta oleh salju.
"Lu mau makan lagi ga?" ucap ku kepada Salju
Salju hanya menggelengkan kepala nya dan aku pun mengerti.
"rul gua mau cerita deh" ucap Anisa dengan raut muka yang begitu pucat
"Cerita apa?" ucap ku
"Tadi tuh gua sama salju kan ke kamar mandi sebelum acara dimulai" ucap Anisa
"Iya terus?" ucap ku
"Dan kamar mandi perempuan kan ada guru yang jagain juga tuh" ucap Anisa
"Iya gua tau, gua liat dari jauh" ucap ku
"Nah gua dan salju pas abis make kamar mandi langsung keluar dan jalan jalan santai gitu di sekitar lapangan" ucap Anisa
"Oh dibelakang tenda sebelah situ?" ucap ku sambil menunjuk suatu tempat di belakang tenda
"Nah iya disitu" ucap Anisa
"Nah terus?" ucap ku
"Jadi tuh gua ngeliat ibu ibu gitu jalan kearah dalem hutan, gua pikir guru kan tapi dia jalannya tuh kayak ga jalan, seakan akan tuh melayang, Untung aja gua sama salju ga ngikutin itu sampe jauh" ucap Anisa
"Terus terus?" ucap ku penasaran
"Tiba tiba bayangan itu hilang gitu aja dan muncul lagi diarah yang beda gitu" ucap Anisa
"Terus lu lari?" ucap ku
"Iya gua sama salju lari kearah lapangan" ucap Anisa
"Nah dari situ gua berdua emang mulai pusing, cuma gua berdua langsung minum dan karena kondisi lapangan yang rame dan bersemangat, gua jadi kayak ilang gitu pusing nya" ucap Anisa
"Nah dari situ gua lupa akan kejadian tadi" ucap Anisa
"Gua juga ngeliat hal hal aneh selama semalam ini dah" ucap ku
"Hal aneh apa rul?" ucap Anisa
"Pas gua masih ngejalanin pos kedua, gua ngeliat sesosok bayangan yang kayak turun ke jurang disebelah situ" ucap ku sambil menunjuk arah jurang
"Terus lu pada lari atau gimana?" ucap salju penasaran
"Iya rul lu panik ga sih kalo liat begitu?" ucap Anisa
"Ya panik mah ada dan gua juga ga langsung lari, ya karena pos juga udah Deket dan ada guru yang ga jauh dari tempat kita ngeliat bayangan itu" ucap ku
"Terus gimana lagi?" ucap Anisa
"Ya kita lapor ke guru itu dan guru juga bilang ditempat ini emang ada penunggunya" ucap ku
"Terus guru nya ngeliat juga ga?" ucap Anisa
"Bayangan nya udah ga ada pas kita laporan" ucap ku
"Terus terus apalagi?" ucap Anisa
"Nah ada lagi nih, jadi waktu tadi gua mau ke WC....