Chereads / PARTNER / Chapter 2 - Part 1 ♡

Chapter 2 - Part 1 ♡

Bekasi, 2017

Dian POV

Hari ini adalah hari pertama tahun pelajaran baru termasuk SMA Santa Paula. Semua siswa dan siswi mulai berdatangan dan langsung mencari temannya. Tetapi hal ini tidak berlaku untuk siswa dan siswi baru kelas 10 karena mereka masuk siang.

Setiap tahunnya murid baru kelas 10 memang masuk siang untuk 3 hari selama MOS. Aturan ini dibuat supaya tidak mengganggu kegiatan belajar mengajar kelas 11 dan 12. Khususnya murid yang tergabung dalam OSIS yang harus mengisi beberapa materi untuk adik kelas mereka yang dibantu oleh Bapak dan Ibu guru.

SMA Santa Paula masih memberlakukan kegiatan MOS tetapi tidak seperti tahun - tahun lama yang mengharuskan setiap siswa dan siswi baru untuk berdandanan aneh, juga membawa barang - barang aneh.

"Dian!!!." Panggil dua orang bersamaan yang sedang duduk di lorong kelas. Aku pun sebagai orang yang merasa memiliki nama tersebut langsung berlari menghampiri orang tersebut.

Orang tersebut bernama Ayu dan Ratu.

Ayu adalah seseorang yang menjadi salah satu teman dekat ku yang aku kenal dari ekstrakurikuler yang aku pilih. Ayu memiliki sifat tidak bisa diam ketika sudah diledek oleh temannya khususnya laki - laki. Ia akan langsung mengejarnya dan akan langsung menyubitnya dengan kencang.

Sedangkan Ratu adalah seseorang yang juga menjadi salah satu teman dekat ku yang aku kenal dari kelas 10 sampai sekarang. Ratu memiliki sifat yang sabar dan tidak akan melakukan apa pun saat diusik kecuali itu dapat mengganggu keselamatannya.

Dan aku sendiri menjabat sebagai Bendahara 1 di OSIS, dan menjabat sebagai ketua regu inti perempuan diekstrakurikuler ku yaitu Pramuka. Aku juga menjabat sebagai mentor regu adik kelasku.

"Hai!!." Jawab ku pada Ayu dan Ratu dengan senyum yang masih terus terukir di bibirku. Setelah itu aku langsung duduk di tengah - tengah mereka. "Kira - kira kita dapet kelas apa ya?." Tanya Ayu kepada ku dan Ratu.

"Katanya sih seperti kelas 10 dulu." Jawab ku. "Kita jadi duduk berdua kan yan?." Tanya Ratu kepada ku. "Iya Tu, lagian gua juga ngga tau mau duduk sama siapa lagi hehe." Jawab ku.

"Cek - cek satu dua." Suara itu berasal dari toa sekolah yang dapat terdengar ke seluruh penjuru sekolah. Mendengar itu banyak siswa dan siswi yang langsung berlari untuk berbaris ke lapangan. Itu semua juga dibantu oleh anggota OSIS untuk membantu agar apel pagi dilaksanakan dengan lancar dan hikmat.

Tahun pelajaran baru pun resmi dimulai dengan dilaksanakannya apel pagi. Semua siswa dan siswi sudah berbaris, sambil terus menggendong tas mereka. Apel pun dimulai, Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan pun mulai memberikan amanat apel bagi semua siswa dan siswi, sedangkan Kepala Sekolah kami hanya menjadi peserta apel dibarisan dewan guru.

Isi amanat tersebut adalah memberikan semangat bagi siswa dan siswi untuk kembali kondusif belajar khususnya untuk kelas 12, juga menyuruh seluruh murid kelas 12 untuk masuk ke kelas masing - masing sesuai kelas 10 dahulu, dan untuk murid baru kelas 12 diharapkan menanyakan ke pihak TU.

Setelah itu Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan itu mulai membacakan nama - nama kelas 11 untuk dapat masuk kelas apa. Perlahan lapangan hanya tersisa guru - guru dan murid kelas 11.

"Kita duduk dimana Yan?" Tanya Ratu. "Dibelakang aja ya Tu, gua ngga suka duduk di depan hehe, ngga apa - apakan?" Jawab ku sambil kembali bertanya. "Iya udah ngga apa - apa, ayo gc Yan keburu pada nyerobot nanti."

Aku dan Ratu pun bergegas duduk ke kursi yang berada di belakang tetapi berada dibarisan tengah.

"Woi ini tempat gua." ucap Leon. "Gua duluan gila, jadi cowo kok susah banget ngalah sih heran gua." jawab Liona.

"Eh ini yan lu juga pindah dong, gua mau duduk disini." ucap Irsyad. "Heh apa - apaan lo? gua duluan bodo amat." jawab ku kekeh. "Tau lu cari tempat lain sana." ucap Ratu.

Dan masih banyak lagi drama rebutan tempat duduk, membuat kepala ku pusing. Aku pun langsung tiduran di meja dan menutup kepala ku dengan jaket ku.

Perlahan kelas ku mulai ramai karena semuanya heboh dan gembira dapat sekelas dengan teman lamanya kembali karena saat kelas 11 kami dipencar acak oleh guru.

Seorang wanita paruh baya masuk ke kelas dan kami tahu itulah wali kelas baru kami. Guru tersebut mulai memperkenalkan diri, menyusun struktur kelas, jadwal piket, dan juga peraturan di kelas.

Jangan lupa vote dan komen ya. Karena aku penulis baru butuh kritikkan yang baik dan dukungan. Terima kasih