Download Chereads APP
Chereads App StoreGoogle Play
Chereads

Bad Or Good

Aprian_Rizki
--
chs / week
--
NOT RATINGS
1.6k
Views

Table of contents

Latest Update1
Prolog4 years ago
VIEW MORE

Chapter 1 - Prolog

"Halo, Afa!"

"Wah, Afa hari ini ganteng banget."

Suara-suara pujian itu keluar dari orang-orang yang kulewati.Aku hanya membalasnya dengan senyuman kecil.

Semua orang sangat baik padaku, mungkin karena aku selalu beruntung orang-orang juga ingin kecipratan keberuntungan.

Hidupku sebenarnya itu terlalu lurus, sampai aku merasa bosan.

kupikir hidupku itu tidak menarik, tidak ada tantangannya sama sekali karena aku tidak pernah punya masalah.

aku juga ingin tahu bagaimana rasanya punya masalah, apakah itu memang seperti yang digambarkan orang-orang? aku selama ini itu penasaran.

"Huh...Hari yang membosankan seperti biasanya." Keluhku sambil menatap HP-ku.

Selamat Anda berkesempatan memenangkan..

Segera kumatikan HP-ku setelah mendapat pesan seperti itu.Jika kalian mengira itu penipuan, itu salah besar.Aku pernah iseng menanggapi pesan seperti itu dan beberapa hari kemudian sebuah mobil diantarkan kerumahku.

"Lagi-lagi, apa tidak ada hal yang menarik?!" Sedari tadi aku hanya mengeluh.Keliahatan aku itu seperti orang yang tidak bersyukur diberi kehidupan yang sempurna, tapi karena terlalu sempurna aku jadi bosan.

"Yo, Afa!"

Seseorang menepuk bahuku dari belakang.Aku menoleh dan menjawabnya."Fiko, bagaimana undiannya kemarin? apa kau menang?"

Ada sebagian diriku yang ingin dia marah telah mengikuti perkataanku.

"Seperti biasanya, tidak ada yang lebih beruntung dari seorang Afa Lucky.Karena berhasil, aku teraktif, makan besar kita."

Yah, memang tidak mungkin.Huh...

"Waw, makan sepuasnya?!"

"Pastinya."

Ini temanku namanya Fiko, rambut pirang dengan disandingkan dengan hidung yang mancung, tinggi ideal, dan rambut selalu rapi.Dia selalu jadi incaran para gadis.Tapi, bukan dia yang paling populer di sekolah ini, harusnya itu sudah bisa ditebak.Ya, itu aku.Mungkin hanya faktor keberuntungan.

Debukkk

"Aduh...maaf, maaf, aku nggak sengaja!?"

Tiba-tiba ada seseorang menyenggol bahuku, orang itu memegang buku yang lumayan banyak dan itu semua terjatuh akibat bersenggolan denganku.

"Biar kubantu.Kau murid baru, ya? Aku belum pernah melihatmu."

"Iya, aku baru pindah hari ini."

"ohh...ini, lain kali hati-hati!?" Aku memberikan bukunya kepadanya.

"Mmm...dahhh."

"Wah, wah, ada fans baru ini?! Lumayan cantik lagi."

"Sudahlah, katanya mau neraktir?"

Kedubrakkk...

Tiba-tiba tubuhku kehilangan keseimbangan dan terajtuh.Malah kepalaku duluan lagi yang jatuh.

Aku mencoba berdiri, rasanya kepalaku benjol.

"Ehhh, tunggu, apa baru saja terjatuh?"

"Seharusnya seperti ini 'Aduh sialan, keparat' bukan seperti itu."

"Aku baru saja terjatuh, aku baru saja terjatuh." Aku melompat-lompat kegirangan.

"Kau seperti seorang masokis."

"Lihat, untuk pertama kalinya aku terjatuh kepeleset kulit pisang.Ini...ini...luar biasa."

"Hehehehe...iya, iya....orang aneh!"

Brukk....

Sebuah pilar sudah berada di depanku, kepalaku rasanya berputar-putar padahal aku tidak sedang naik komedi putar.

"Oi, oi, Afa bangun!?"

Itu suara terakhir yang kuingat.

...

Aku menuruni koridor yang diliputi sinar matahari ini.Cuaca yang bagus, seolah badai tidak pernah datang.Dan lorong ini sudah dipenuhi murid-murid yang dengan cerianya saling mengobrol selama istirahat.

Itu seingatku....

Dan dimana aku sekarang?

"Kau pingsan menabrak pilar."

"Aku menabrak? Jangan membodohiku, Fiko!"

"Fiuuuh....ini"

"*Hallo guys, seperti biasa aku Fara akan memberi contoh bagaimana caranya...."

"Wah, lihat?! Afa menabrak pilar, sungguh tidak bisa percaya!?"

"Wah, guys kita mendapat berita yang sangat menghebohkan, ayo ki*...."

"Maaf, aku tidak melihatkan video full-nya.Aku tidak tahan melihat kealayan gadis yang satu ini, itu membuatku ingin muntah."

Video itu memang sangat menyebalkan untuk dilanjutkan.Kealayan gadis itu memang sudah tingkat dewa.

Tapi, setelah melihat video itu....ahhhhh...

"Oi, berhenti kau itu sudah seperti manusia kerasukan kera."

"Biarlah, ini adalah kebahagiaan terbesarku."

"Berjoget ria tanpa peduli apa pun.Hahaha...inu hari paling beruntungku."

"Yiiiihaaaa..... Hahahaha."

"Kau sudah gila!"

...

Dengan wajah yang berseri-seri seperti pengakuannya cintanya diterima, secara perlahan aku membuka pintu kelas.Tiba-tiba, hampir seluruh teman sekelasku memusatkan pandangannya padaku. "Haaa ...." Gadis itu berada di kelas yang sama denganku.

Dengan sigap aku menghampirinya, aku mendekat sampai aku bisa merasakan hembusan nafasnya.

"Maaf, itu terlalu dekat!?" Dia dengan lembut mendorongku menjauh.

Tapi, aku tidak menyerah aku terus berjalan mendekatinya.Dia jadi semakin gugup dan perlahan mundur ke belakang.Sampai akhirnya dia sudah merapat ke tembok, dia sudah tidak bisa menghindar lagi.

"Hah, ehh? Apa yang kamu mau?" Dengan takut dia menghindar tatapanku.

Orang-orang yang berada di kelas hanya melongo melihatnya, sampai ada yang menyiapkan popcorn dan menyetel kameranya.

Kau kira ini tontonan?

"Tidak ada, aku hanya ingin.."

Secara perlahan kupegang dagunya, memaksanya untuk menatap mataku.

"Hei, maukah kau menjadi pacarku?"

"TIDAKK."

Dia mendorongku sampai terjatuh.

"Kau itu orang gila, mesum, tidak punya etika, ahhhh...pokoknya kamu itu orang-orang yang berhak untuk dibunuh.Aku tidak suka."

"Ehhh...Apa itu, aku tidak salah dengar?!"

"Aku, aku menolakmu dasar bodoh!"

"Apa itu...Ehhh, hahhhhhhhhh..."