Download Chereads APP
Chereads App StoreGoogle Play
Chereads

Langkah takdir

Andi_Nurjanna
--
chs / week
--
NOT RATINGS
4k
Views
Synopsis
Menceritakan tentang seorang perempuan yang senang memperhatikan sekitarnya dan seorang pemikir yang cenderung menuliskan idenya kedalam diary, seorang mahasiswa semister awal dengan segala rutinitas dan masalah yang dilauinya yang selalu dia anggap mudah, dan mendapat julukan manusia santai oleh temannya, dia sebenarnya memiliki luka mendalam namun ia lebih memilih memendam di banding menceritakannya, bukan tak ingin menceritakan tapi karna belum menemukan orang yang pas untuk menampung segala unek uneknya, dia termasuk orang yang sulit jatuh cinta namun pahan akan cinta, hingga akhirnya nanti dia memilih orang yang tepat untuk ia cintai
VIEW MORE

Chapter 1 - Pandangan tentang dunia

Senja datang sore ini, seperti biasa bayangan tentang kehidupan muncul tatkala memandang jingga di ufuk barat, dia indah namun pada akhirnya tinggal menyisakan gelap, dia indah namun hanya sementara, dia indah tapi juga menenangkan, tapi begitulah dunia dan kehidupan. Ada banyak pembelajaran dari alam jika kita mau sedikit berfikir tentang penciptaannya.

Senja sudah mulai pudar, seketika lmunanku tentang dunia ini juga buyar, karena teriakan ibuku dari pintu kamrku

" Sudah sore Naak, sebaiknya jendelanya di tutup saja"

"ehh, iyya Bun"

Sayup kumandang azan mulai terdengar bersahutan dari berbagai masjid, senja tadi juga mungkin mengingatkan, bahwa waktu magrib sudah mau tiba,gak usang duduk santai sambil ngopi, bergegaslah bersiap ke masjid shalat berjamaah bagi kaum lelaki, selagi masih mampu.

Malam ini aku merasa enggan untuk mengerjakan sesuatu, kupandangi buku diary bersampul biru, dengan tulisan " Nandin" itu namaku, mungkin dengan menulis aku dapat menenangkan diri dari seharian bergelut dengan kegiatan kampus ala mahasiswa

"Hidup ini lucu yah..

aku menyukainya

meskipun bercandanya suka kelewatan

mungkin semesta ingin menghiburku

namum mengapa luka yang ia beri

tapi aku tidak membencinya

sebab ia membuatku kuat

dunia seakan melatih mental ku

biar sekuat baja dan tak menjadi pecundang

aku suka tantangan,

oleh karenanya aku tak mau menyerah sebelum berjuang

aku tak ingin berkata mundur jika belum memulai

pandangan ku tentang hidup cukup luas

bukan hanya tentang diriku, tapi tenyang orang disekitarku"

Tak terasa, Aku tertidur di meja dengan lengan sebagai bantal dan tulisanku tentang hidupku yanh belum selesai sepenuhnya. Mungkin karna aku kecapean sehingga tertidur di meja.