Seperti mimpi.

Semua terjadi begitu cepat hingga Selia tak bisa untuk berkata apapun saat 'Dia' mengatakan kalimat yang akan merubah kehidupan tenangnya 180°.

katakanlah Selia bodoh, di tawari oleh seseorang yang amat di agungkan oleh seluruh wanita di penjuru negeri, tapi bisa-bisanya Selia meminta waktu satu minggu untuk berpikir.

ya, ada baiknya juga untuk memikirkan semuanya. Pernikahan bukan perkara mudah, bukan?

•••

"Sudah 6 hari berlalu, kau masih belum memutuskan pilihanmu?" Ibunda tercinta dari Selia bertanya dengan tenang.

Selia yang sedang menikmati sarapan paginya, seketika termenung. Sudah 6 hari berlalu, kenapa sangat cepat?

"Menurut Ibu, aku harus bagaimana?" Selia balik bertanya pada Ibunya yang baru menelan makanannya.

"Terima."

Selia sudah memikirkan ini, ia yakin jika Ibunya pasti berkata demikian. Ah, Selia merasa masih berat untuk menerima, tapi keputusan orangtua biasanya akan berakhir baik untuk anaknya kan?

"Aku.. tidak tahu--"

"Jangan berkilah, kau harus memikirkan tentang finansial masa depanmu. Terima saja ajakan menikah dari Zarro, meski itu untuk menutupi kasus pelecahan seksual," Ibu Sarah kemudian meneguk air putih beberapakali.

Ini yang membuat Selia bimbang. Ini yang Selia takutkan. Menikah bukan perkara mudah, menikah adalah satu kali seumur hidup bagi Selia. Menikah itu bukan permainan!

Ajakan menikah tiba-tiba di ucapkan oleh seorang pemuda tampan bernama Zarro melalui telepon. Zarro Darvian, Aktor nomor satu sekaligus pengusaha sukses di usianya yang tergolong muda. Mudah baginya untuk memilih siapa saja, tapi kenapa harus Selia? kenapa?

Apa karena Selia adalah anak almarhum Anthoni Naufal si aktor nomor satu pada masanya?

Tapi perkataan Ibunya tadi seakan menyadarkannya, jika bisa saja Zarro mengajaknya menikah itu untuk menutupi kasus pelecehan seksual yang sedang melanda Zarro.

Selia ingin menolak, meski ia wanita single yang tidak dekat dengan pria manapun. Selia tidak mau menikah tanpa di dasari cinta.

"Selia tidak mau Bu," Gumam Selia dengan suaranya yang amat lirih.

Ibu Sarah mengerti bagaimana perasaan anaknya. Tapi Ibu Sarah juga ingin anaknya bersanding dengan yang sepadan dengannya. Meski Zarro sedang tersandung kasus, setidaknya Zarro adalah orang kaya raya yang tampan dan dermawan, terlihat dari media yang selalu meliput pemuda itu saat berdonasi ataupun mengasuh anak yatim piatu. Ibu Sarah merasa bisa menitipkan Putri satu-satunya pada Zarro, Ibu Sarah yakin jika Zarro bukanlah pemuda yang akan melakukan hal tidak senonoh pada anaknya.

"Zarro anak baik, percaya pada Ibu. Besok Zarro akan kemari bersama Managernya, Ibu harap kamu mengikuti keputusan Ibu."

Final.

Selia tidak bisa menolaknya. Ibunya merupakan orangtua tunggal yang ia miliki, Selia tak ingin mengecewakan sang ibu jika harus menolak Zarro.

Oh Zarro, kenapa kau membawaku kepada masalah hidupmu?