"Sial!!! Bukankah ini terlalu banyak? Tidak hanya puluhan melainkan ratusan Goblin berada di tempat ini!!! Terlalu banyak, jika sebanyak ini pasti ada pemimpinnya, paling tidak dia harus berada di level Chief Goblin!!"
Tak bisa dipercaya, Pino menelan ludahnya ketika melihat puluhan Goblin memasuki pemukiman, dan terlampau banyak Goblin yang berjaga-jaga dan berada di dalam rumah-rumah di pemukiman.
"Apa yang akan terjadi dengan penduduk di sekitar wilayah ini jika para Goblin benar-benar menyerang. Sial!!! Aku tidak bisa membiarkan hal ini terjadi begitu saja."
"Goblin Varian!!! Goblin Mage!!! Mereka terlihat menempati beberapa rumah dengan kondisi terbaik!!! Tampaknya hierarki benar-benar ada di tempat ini!!!"
Pino mengamati dengan seksama setiap hal yang ada di dalam pemukiman itu, para Goblin yang menjadi pemburu ataupun Goblin yang terlihat seperti berlatih. Terlalu banyak yang harus dia amati dengan benar, namun satu hal yang membuat dia merasa tidak nyaman ialah persenjataan yang dimiliki oleh para Goblin.
Senjata yang seharusnya tak dimiliki oleh para Goblin, senjata-senjata itu masihlah dalam kondisi yang bagus, tidak biasa Goblin memiliki senjata yang masih dalam kondisi tersebut, biasanya mereka hanya berbekal senjata usang.
"Bagaimana bisa mereka mendapatkan senjata dalam kondisi terbaik? Apa mungkin mereka merampok sebuah karavan? Sial!!! Ini akan sedikit sulit," ujar Pino, dia tidak mengalihkan pandangannya dari pemukiman tersebut. Dia menunggu waktu yang tepat untuk bertindak.
Pino ingin melihat seperti apa penampilan dari Goblin Chief yang kemungkinan besar memimpin gerombolan Goblin ini. Dengan Goblin yang jumlahnya melebihi puluhan, dia yakin jika tempat itu pastilah menjadi sarang utama Goblin di sekitar wilayah ini, jadi dia tidak bisa secara asal bertindak.
"Oh... ada beberapa Goblin Varian rupanya, satu merah, ada yang biru, ada coklat, yang putih pun ada. Empat elemen, kah? Tampaknya tempat ini benar-benar memberi banyak kejutan!!" Empat Goblin Varian meninggalkan rumah-rumah yang mereka tempati, beberapa Goblin di sekitarnya pun menghindari mereka, dan tampak menunjukkan tanda hormat tertentu.
Melihat gelagat tak biasa dari para Goblin makin membuat Pino yakin jika di pemukima tersebut terdapat Chief Goblin, semakin dia memperhatikan gerak gerik para Goblin, semakin dia mengetahui apa yang sedang terjadi di tempat tersebut.
"Sulit tapi kemungkinan masih ada, mundur dan meninggalkan tempat ini hanya akan membawa petaka di desa-desa sekitar. Huft... haruskah aku melakukannya?"
Pino keluar dari salah satu pohon, dia melepaskan aura yang terus dia tahan, lantas dia melepaskan Magic Missile ke arah beberapa Goblin yang memantau keadaan sekitar.
"Urakk!!!" Para Goblin berteriak ketika dua Goblin terbunuh seketika, lepas teriakan itu seluruh Goblin keluar dari setiap rumah, mereka membawa senjata yang bermacam-macam bentuknya termasuk empat Goblin Varian.
"Oho... menarik sekali, hanya dengan satu teriakan saja mereka semua keluar. Salahkah aku menyerangnya tadi? Tak apa, toh mereka bisa menjadi tempatku melatih sihir itu," ujar Pino, dia melepaskan Magic Missile terus menerus, sihirnya itu cukup efektif untuk membuat para Goblin berhenti.
Pino tak menggunakan sihir lainnya, belum menggunakannya, tetap dengan Magic Missile, dia merobohkan cukup banyak Goblin, ditambah pergerakannya cukuplah tangkas sehingga menghindari para Goblin tak menjadi masalah.
"Menyerang dalam kelompok, pergerakan mereka sungguh berbeda, mereka sudah terbiasa bergerak semacam ini, pastinya ada yang berbeda!!!" Pino mengelak dari laju tombak yang Goblin lesatkan, enam tombak mengarah ke dirinya dalam satu waktu.
Pino menarik keluar pedang di pinggangnya, selagi melepaskan Magic Missile, dia juga menghindari serangan para Goblin, puluhan Goblin menjadi liar setelah melihat Goblin lainnya terbunuh.
Biasanya para Goblin akan melarikan diri setelah melihat lawannya jauh kuat, namun melihat para Goblin yang semakin liar dan ganas, Pino merasakan ada yang berbeda dan tidak biasa di pemukiman itu, terlebih dengan para Goblin Varian yang tetap diam dan tak beranjak dari tempatnya.
"Mereka meningkatkan serangannya, bukannya lari, mereka malah semakin menggila. Apa ini pengaruh dari keberadaan Goblin peringkat tinggi? Goblin Varian juga tak kunjung bergerak, kenapa mereka masih diam?" Pino tak habis pikir dengan keadaan di sekitarnya itu.
Pedangnya tak berhenti berayun dan memenggal kepala Goblin, dia terus menyerang mereka. Saat para Goblin di sekitarnya sepenuhnya tumbang, terlihat kemunculan Goblin lainnya yang jauh lebih besar, mereka Hob-Goblin. Tak main-main jumlahnya, mereka berdatangan dan menyerang Pino.
"Sekarang Hob-Goblin? Tampak berurutan, apakah ini cara mereka bertarung, benar-benar berbeda. Acceleration, Strenght, Hand of Power!!!" Pino mengaktifkan beberapa sihir sekaligus untuk memperkuat kemampuannya termasuk sihir Hand of Power.
Kecepatannya meningkat tajam, Hob-Goblin yang mendekatunya tak mampu mengimbangi kecepatannya, ayunan pedangnya merobohkan Hob-Goblin, tak hanya satu namun beberapa sekaligus dalam waktu singkat.
Pino menahan salah satu Hob-Goblin, lantas tangannya yang mulai menghitam mencengkeram kuat-kuat kepala Hob-Goblin itu hingga darah mengalir keluar dari hidung dan mulutnya.
"Menarik sekali monster-monster ini, mereka tak bergerak sedikit pun. Hahaha... aku semakin menyukai monster-monster ini, mempermudah pekerjaanku saja." Pino kembali menembakkan Magic Missile dengan tangan kirinya.
Dia makin merasa situasi semakin panas ketika para Hob-Goblin menggila, menahan serangannya saja membuat Pino sedikit terdorong mundur beberapa langkah.
Melihat Hob-Goblin yang menyerangnya, Pino mengeryitkan dahinya. Ukuran Hob-Goblin itu jauh lebih besar dari yang lainnya dan lebih tinggi, otot-ototnya berkembang terlalu jauh mengalahkan otot para binaragawan.
"Huh!!! Apa-apaan dengan ukuran Goblin ini, jauh lebih besar dari yang lainnya. Kekuatannya jauh lebih besar," seru Pino, dia melompat mundur dan membuat jarak lantas tubuhnya diselimuti asap berwarna hitam yang berupa mana miliknya.
"Aku tidak bisa bermain-main dengan kalian terus menerus, melihat para Goblin Varian itu tetap tak beranjak dari tempatnya bagai seorang pemimpin membuatku muak!!"
"Dark Spear!!!" teriak Pino ketika menggunakan sihirnya, sebuah tombak muncul dari asap hitam di sekitar tubuhnya, awalnya hanya satu namun bertambah seiring waktu.
"Sihir tingkat dua ini bisa membunuh kalian pastinya, sekarang apa yang akan kalian lakukan? Goblin Varian!!!"
Hob-Goblin yang berbadan paling besar meraung-raung ketika tombak berwarna hitam menusuk badannya, tidak hanya satu namun belasan tombak mengarah ke tubuhnya dan Hob-Goblin di sekitarnya.
Pino tersenyum puas melihat keadaan para Hob-Goblin yang semuanya tumbang dengan tombak hitam menancap di tubuhnya. Ia berjalan melewati mereka, asap di sekeliling tubuhnya membentuk tombak lainnya, dan dia menggenggam pedangnya dengan kuat.
Matanya tertuju pada para Goblin Varian yang masing-masing dari mereka mulai menembakkan sihirnya, Fireball, Wind Bullets, Earth Bullet, dan Water Arrow.
Setiap sihir tingkat 1 digunakan para Goblin Varian itu, mereka mengarahkannya pada Pino dan melepaskannya begitu meliha Pino mengarahkan sihirnya.
Tubrukan semua sihir itu menimbulkan suara ledakan yang besar dan gelombang yang membuat mayat para Goblin terhempas menjauh.
"Sihir mereka cukup baik," ujar Pino, saat dia akan menyerang kembali terlihat sesosok Goblin yang sangat berbeda, membawa tongkat dan berjubah, Goblin itu mengeluarkan aura yang tak biasa, lantas melepaskan sebuah sihir ke arah Pino.