Bel masuk berbunyi, semua murid memasuki kelas. Pak Andi memasuki salah satu ruangan kelas dan memperkenalkan siswi baru.

"Selamat pagi anak-anak, hari ini kita kedatangan murid baru. Silahkan kamu perkenalkan diri dulu!"

"Selamat pagi semuanya, kenalin nama aku Aria Oktavia. Pindahan dari Bandung. Saya harap kita bisa berteman dengan baik"

"Kamu boleh duduk bareng Chacha, kebetulan kursinya masih kosong"

"Baik pak"

Aria berjalan menghampiri kursi yang ada di dekat Chacha tepatnya di barisan tengah paling belakang.

"Hai, nama gue Siska tapi lo bisa panggil gue Chacha aja" bisiknya sambil mengulurkan tangan.

"oh iya Cha salam kenal yah"

Seorang pria yang duduk didepan mereka menoleh ke belakang sambil tersenyum dan mengulurkan tangannya.

"Hai Aria, gue Beni. Seneng deh bisa kenalan sama cewek cantik"

"hmm iya Ben salam kenal"sedikit tersenyum

"sudah-sudah kenalannya nanti saja, sekarang kita buka buku halaman 32" Sambung pak Andi.

Semua murid membuka buku, dan Aria bergabung melihat buku milik Chacha karena belum memilikinya. Chacha sangat baik terhadap Aria, meskipun mereka baru saling mengenal. Sepertinya Chacha akan menjadi teman dekat Aria.

****

Bel istrahat berbunyi

"Aria kita ke kantin yuk bakso pak Umar enak lho"

"oh ayo boleh"

Aria pergi ke kantin bersama Chacha. Mereka banyak berbincang.

Tiba-tiba Aria melihat pria yang sedang asyik bermain dengan teman yang lainnya. Pria itu membuat Aria terpesona, ia sangat tampan. Sepertinya ia sangat baik, Aria dapat melihatnya ketika ia tersenyum juga sesekali tertawa bersama teman-temannya. Aria melihat pria itu sampai bengong dan tak mendengarkan Chacha yang sedang bicara.

"Ri... Ria.. Heh!"

"Eh iya Cha kenapa?"

"Lo kenapa sih? Liatin apaan?"

kebingungan mencari yang menjadi pusat perhatian Aria

"Cha lo tau ga dia siapa" menoleh ke pria tersebut

"Oh itu si Rasya, kelas sebelah. Kenapa?"

"Ngga, nanya aja."

"kirain gue lo suka sama dia, super dingin dan cuek."

"masa sih? Menurut gue dia manis kok" jawab Aria sambil senyum-senyum sendiri ke arah pria itu.

"banyak cewek yang ngejar dia, tapi ga pernah dihiraukan sama sekali. Klo lo ga percaya buktiin aja sendiri"

"ih apaan sih gue kan cuma nanya"

Munculah 3 pria dihadapan Aria dan Chacha. Satu orang duduk disamping Aria, dan 2 lainnya berdiri dibelakangnya.

"Hai Aria, lagi makan yah" sapa pria itu yang rupanya teman sekelas Aria

"mmm iyah, kenapa ya?" mengerutkan kening

Chacha tidak menghiraukan pria tersebut. Chacha tau maksud kedatangan mereka mendekati Aria. Tapi Chacha hanya melihat tanpa mengeluarkan satu katapun untuk ikut campur perbincangan mereka.

"lo udah tau nama gue?"

"belum"

"wah Ki, kayaknya lo masih kurang terkenal" sambung salah satu temannya

"lo penasaran ga sama nama gue?"

"siapa?"

"kenalin nama gue Kiki, sebelah kanan gue martin dan disebelahnya lagi alex. Kita satu kelas, jadi lo harus tau"

"mmm oh iya salam kenal yah" melirik keenam mata tersebut dengan senyum sinis.

"Aria gue minta no hp lo biar nanti gue masukin grup sekolah"

"boleh nih Hp gue, save sendiri aja" menyerahkan ponselnya

Kiki mencatat nomor handphonenya di ponsel Aria. Rasya memperhatikan Kiki yang mencoba mendekati Aria.

"Aria lo udah punya pacar?"

"hah?" sedikit kaget

"gue cuma nanya, lo santai aja!"

"gue lagi gak pengen jawab nih"

"gak seru lo"

"hak gue dong"

"udah ah Aria bentar lagi masuk kelas, gooo!" kata Chacha sambil menarik tangan Aria.

"eh gue belum selesai ngomong lo maen pergi gitu aja" kesal Kiki.

"udah lah Ki, kita cari dulu yang lain" kata alex

"yoi bro tuh cewek sok jual mahal, ribet" sambung martin

"justru karena itu gue makin tertarik sama dia" jawab kiki dengan sedikit tawa.

"gimana lo aja" kata martin

Rasya tertawa kecil menyaksikan mereka yang diacuhkan oleh Aria.

Tunggu kelanjutan ceritanya yah temen-temen. Terimakasih sudah mampir, jangan lupa vote juga