Chereads / AURORA's HIRAETH / Chapter 3 - PERPISAHAN

Chapter 3 - PERPISAHAN

Matahari tampak bersinar terik saat mereka meninggalkan resort dan menuju bandar udara internasional Owen Roberts. Rizella,Clara dan Aaron tampak sibuk bermain di dalam mobil dan para orang tua pun hanyut dalam obrolan santai.

Tak berselang lama mereka pun sampai dan terpaksa berpisah di bandara karena Aaron kembali ke London. Rizella pun tampak tak rela melepaskan Aaron hingga menangis meminta Aaron ikut tinggal dengannya di los angeles.

"Mommy... Aaron ikut kita ya mom? "Pinta grizella dengan linangan air mata.

"Gak bisa sayang next time kita liburan bareng lagi. Tapi sekarang Aaron harus balik ke London "

"Gak mau pokoknya aku mau main bareng Aaron mom, dad boleh ya?"pinta rizella pada mommy dan Daddy nya

Daddy rizella menunduk dan mengusap kepala Putri tersayangnya sambil tersenyum, "sayang kamu harus menunggu liburan selanjutnya karena Aron harus sekolah. Daddy selalu ngajarin kamu buat bersabar kan?"bujuk Daddy nya

Rizella pun merajuk dan menolak untuk melepaskan tangan Aaron yang sedari tadi digenggamnya.

sulit sekali memberikan pengertian pada grizella hingga akhirnya zella harus ditarik paksa agar melepaskan Aaron membuat gadis kecil itu menangis kencang dan mencoba memberontak.

Aaron yang sebelumnya mencoba menenangkan zella namun tak berhasil kemudian berkata, "jangan melupakan perjanjian di pantai waktu itu yaa, jangan menjadi gadis nakal. See you my sun"pesan Aaron dan beranjak pergi

grizella pun terdiam dan masih dengan perasaan tak ikhlas melepas Aaron.

Perlahan Clara pun mendekati grizella, "zella nggak usah khawatil kan ada Ala yang bakal nemenin zella dan gak akan ninggalin zella.Janji deh ala bakal sering nginep di rumah zella dan nemenin zella kemanaaaa pun"hibur Clara dengan sikap lucu dan nada bicaranya yang cadel membuat semua orang tersenyum takjub dengan gadis berusia 6 tahun yang begitu pengertian menyikapi sikap rizella.

seketika Rizella memeluk Clara dia tidak akan merasa kesepian jika Aaron pergi karena Clara akan selalu menemaninya. hingga saat sampai di rumah pun rizella enggan melepaskan Clara ia membawa gadis itu kemanapun ia pergi dan Clara dengan senang hati mengikuti langkah zella.

Hingga tak terasa bertahun-tahun mereka menghabiskan waktu bersama layaknya saudara kandung dan saling menyayangi.

Rizella si gadis cerewet, penuh semangat dan ceria. Senyuman tak pernah terlepas dari wajah cantiknya sangat berbanding terbalik dengan Clara yang terkesan irit bicara, naif dan kalem meskipun bersikap begitu pemalu Clara tak dapat menyembunyikan keanggunannya yang begitu kentara hingga tak sedikit laki-laki yang mencoba merayu Clara.

🌜🌜🌜

Rizella tengah bersantai di kamarnya dengan televisi menyala, ia sama sekali tidak memperhatikan tayangan-tayangan di televisi. Ia hanyut dalam khayalan nya akan seseorang yang sangat dirindukannya.

Aaron satu nama yang tertanam dibenak rizella,gadis itu sangat memuja dan menantikan kedatangan sahabat kecil yang begitu dirindukannya itu. Sejak perpisahan terakhir di bandara Rizella tak pernah lagi bertemu dengan Aaron.

Kini 12 tahun berlalu Aaron tak pernah memberinya kabar karena ia menempuh pendidikan bisnis di usia muda yang memaksanya untuk fokus terhadap pendidikannya bahkan Aaron pun tak tinggal di rumahnya melainkan di asrama.

" Lagi ngelamun apaan? "tanya Clara yang datang dengan secangkir coklat panas dan biskuit kesukaannya

"Lagi ngelamun ketemu Justin Bieber trus gw di cium"jawab Rizella enteng

"Oh my God, gue nggak nyangka halu lu bener-bener udah nggak tertolong zel" ucap Clara sambil menggeleng-gelengkan kepala

Grizella hanya tertawa sumringah melihat ekspresi dan tatapan aneh yang Clara lemparkan padanya.

Dengan jahil Rizella memakan biskuit dan mengambil coklat panas milik Clara.

"Heyy... Keterlaluan itu punya gw" teriak Clara tak terima

"Ya udah kalau mau ya tangkap gue dulu atau nih coklat panas keburu gue habisin"ucap Rizella sambil meneguk coklat panas tersebut.

Clara yang tak terima dengan keusilan zella pun dengan semangat mengejarnya sampai mengelilingi mansion William's yang sangat luas. Hingga dering telepon terdengar nyaring mereka berdua saling bertatapan dan berlari menuju telepon rumah saling berpacu hingga keduanya kalah cepat dengan Hana sang maid

Clara dan rizella hanya berdiri di sana menyaksikan Hana berbicara dengan orang di seberang. keduanya saling melempar kode menanyakan siapa penelpon tersebut.

Hingga suatu nama terdengar jelas bagi keduanya "Aaron"