Setelah hari ke empat, Gladys dan bayinya sudah diperbolehkan untuk pulang. Bayi itu bisa bernapas dengan baik dan perkembangannya cukup pesat. Hal itu terjadi karena ASI Gladys keluar cukup banyak. Bayi itu minum hingga kenyang dan tercukupi kebutuhannya.
Pulang ke rumah orang tuanya tidak membuat Gladys merasa lebih baik. Sepanjang perjalanan pulang, ia hanya menatap jendela mobil, tanpa mau menatap bayinya yang sedang digendong oleh ibunya. Ia tidak bisa dan tidak mau melihat anak itu.
"Gladys, kamu belum memberi bayi ini nama," ujar ibunya mengingatkan.
"Terserah Mama saja. Aku tidak tahu," jawab Gladys sambil masih menatap ke arah jalanan.
"Kamu yakin Mama saja yang memberi nama? Masa sedari bulan-bulan kemarin kamu belum memikirkan sebuah nama?"
"Sudah, Ma, tapi nama perempuan."
Ibunya menghela napas. "Jadi selama ini kamu tidak pernah tahu kalau anakmu itu berjenis kelamin laki-laki?"
"Tidak, Ma. Setiap kali dokter ingin memberitahu, aku selalu menolak."
