"Lho, kok cepetan sih? Nggak masuk dulu?" tawar Nirmala saat Riska bersiap pulang, mereka bertiga berdiri di beranda rumah besar kediaman Sehan.
"Lain kali ya, Tante. Sekarang Riska mesti pulang dulu." Riska menyalami wanita itu. "Permisi semua." Ia tersenyum dan melenggang menemui kendaraannya di halaman, Meira sendiri masih cemberut meski sudah diantar sampai ke sini. Begitu Riska menyalakan klakson dan menyingkir, Meira masuk ke rumah.
"Kok masih cemberut aja, Nak? Udah ketemu berarti udah baikan dong?" Nirmala mengekor hingga Meira menghentikan langkah di dekat anak tangga pertama, ia malah memilih duduk di sana sembari bersidekap di atas siku. "Tuh kan, malah tambah merengut. Nanti nggak cantik dong, Sayang." Wanita itu ikut duduk di samping Meira, mereka memenuhi anak tangga, kalau ada orang berniat lewat—takkan mungkin bisa.
"Aku masih kesel banget sama Riska, Tante. Dia tuh enggak mau dengerin sama sekali dikasih tahu, aku tuh cemasnya serius."