"Kamu kenapa sih, Mey? Waktu berangkat kamu ceria, sekarang cemberut terus. Ada masalah?" tanya Sehan yang menyadari perubahan tingkah Meira.
"Aku cuma lagi kepikiran omongan Alexa tadi, kayaknya dia enggak ngebiarin aku aman gitu aja, aku makin tahu perangainya sekarang." Tentu saja rasa takut bermunculan di benak cewek itu setelah diajak pulang oleh Sehan, ucapan Alexa begitu meyakinkan, ia juga percaya diri sekali meski ada di depan polisi. Lagipula Alexa pasti semakin merawat dendamnya agar tumbuh subur pada Meira, gadis itu saja berani ambil risiko mencemarkan nama baik Meira. Jadi, Alexa pasti bisa juga melakukan hal lain yang lebih berbahaya.
"Apa perlu papa sewa bodyguard buat menjaga kamu?"
"Bodyguard?"
"Iya, buat menjaga kamu." Ia membagi fokusnya untuk mengemudi serta berbicara dengan Meira.
"Nggak perlu, aku ada Riska yang selalu jagain."
"Riska bukannya lagi sibuk kan, Nak. Dia enggak bisa selalu ada di dekat kamu."
"Kok Papa tahu kalau Riska lagi sibuk?"