"Lo sebenernya bisa diem enggak sih, sekarang itu makan, bukan buat jadi anak TK kayak gini," sungut Riska setelah melirik kekasihnya berdiri di samping cowok itu.
"Emangnya usaha itu enggak boleh?" Mey berdecak. "Terus gue harus gimana biar lo maafin gue, Ka. Nggak lucu kalau lo ngambekin gue lebih lama lagi, sumpah mood gue hancur." Saat Meira hendak menyingkir, tangan Riska menahan lengannya, menarik cewek itu hingga terduduk di pangkuan Riska. "Eh—"
"Lo itu childish banget ternyata, lo punya salah, tapi gampang nyerah," ucap Riska diiringi raut kesal, tangan kanannya meraih roti dan menggigitnya meski Meira tetap di pangkuan.