"Tutup gerbang, masukin motor gue, kunci pintu depan." Seketika Meira beranjak keluar begitu mendengar perintah Riska, cewek itu tak ingin memikirkan apa-apa lagi saat ia sebatas menerka jika menjalankan permintaan Riska bisa membuat Mey mendapat maaf dari kekasihnya.
Ia menutup gerbang, sekarang memikirkan cara mendorong motor Riska ke dalam rumah. Seumur-umur cewek itu tak bisa naik motor, ia selalu pergi ke mana-mana mengendarai mobilnya, saat SMA pun Meira lebih sering naik ojek online atau diantar sang ibu ke sekolah, sebabnya sekarang cewek itu kebingungan, apalagi motor Riska lumayan besar.
Kunci masih menggantung di lubangnya, tak lucu kan kalau Meira berbalik masuk ke dalam dan meminta bantuan Riska, nanti malah tak jadi dimaafkan, sama saja Mey meminta bantuan orang lain.