Di sebuah aula yang ada di lantai tiga, terlihat mahasiswa tengah sibuk bercengkrama dan beristirahat dari lelahnya latihan drama. Sementara itu, jam di dinding sudah menunjuk pukul 6 langit di luar sudah mulai gelap. Tapi, mereka masih betah untuk berkumpul di aula. Suasana yang kondusif kini mendadak berubah menjadi ramai ketika melihat sosok pesepak bola yang baru – baru ini namanya naik daun, Liao Jin.
Liao Jin datang mencariku di kampus.
"Jadi, dia itu bukan kekasihmu, Lin? Hanya sekedar teman SMA saja?" tanya lagi Ling Ling yang membuatku mengangguk otomatis. Terlihat ia pun mulai menyentuh dahinya.
"Wah, kukira dia itu kekasihmu. Karena caranya mendekapmu sepertinya ia sangat rindu denganmu. Aku salah menduganya, maaf, Yuan Lin." tambah Ling Ling