Di sebuah ruangan yang serba putih, hanya ada hiasan dinding klasik menjelaskan poster Kesehatan lengkap dengan vas bunga mini di atas almari kecil di samping ranjang. Zhai Lian mulai terkapar dengan infus yang melekat di tangan kirinya. Wajahnya pucat pasi dengan tatapan mata yang sayu ia mulai menatapku dan ikut tersenyum.
"Aku jadi merepotkanmu, Lin. Maaf." katanya yang membuatku menggelengkan kepala
"Aku tak merasa direpotkan, Lian. Lagi pula, sesama teman bukankah harus saling membantu satu sama lain? Sebenarnya ini juga tak sepadan dengan jasa dan kebaikanmu selama ini padaku. Kau bahkan selalu menemaniku dikala susah senangku. Bahkan hari ini kau juga datang menghapus air mata dan menghibur hatiku." jawabku yang membuat Zhai Lian langsung menutup mulutku dengan jari telunjuknya.