Malam itu suasana makin mencekam. Ada sosok pria misterius dengan pakaian yang serba hitam mengejar mengikutiku dan Fen. Jam di tangan sudah menunjuk hampir pukul 10 malam. Bagaimana ini, apa yang harus kulakukan dengan sosok misterius ini?
Fen mulai berjalan di depanku dengan membawa sebalok kayu kecil yang ia temui di dalam bangunan kosong. Aku mengikutinya dari belakang dengan berbekal bebatuan di saku dan tanganku.
Suara Zhai Lian memanggilku tak lagi terdengar di sini. Mau tak mau aku harus melawannya jika memang sosok ini melakukan hal yang macam – macam.
Fen mulai mendorong sosok itu dan bersiap akan memukulnya dengan balok kayu yang dibawanya. Namun, mataku kembali terbelalak dan menahan Fen untuk memukul sosok pria yang baru saja jatuh tersungkur. Aku mulai menyidiknya ketika ia mengatakan kata 'Ah'.
Kulihat dari depan, pria itu memiliki hidung yang mancung dan rambut yang rapi menutupi dahinya.