Setelah selesai melakukan pemakaman kedua orangtua Jeslin dan Aley, kini sekarang mereka sudah berada di rumah Tristan karena rumah mereka membutuhkan banyak waktu untuk membersihkannya seperti semula.
Jeslin dan Aley masih berlarut dalam kesedihan, sedangkan kedua orang tua Kendrik berusaha untuk menghibur kedua orang itu. Namun, Jeslin dan Aley tentu saja masih terpukul atas semua kejadian yang menimpa keluarga mereka. Sekarang Aley menjadi menyimpan kebencian di dalam hatinya, ia terus melamun dan tatapannya begitu sangat kosong saat ini. Rere yang melihat tatapan itu membuatnya merasa takut dan sekaligus sedih, ingin rasanya ia menghibur Aley namun ia tidak memiliki keberanian untuk melakukannya.
"A—Aley, kamu tenanglah," ucap Rere sambil kedua tangannya bergetar memegang bahu Aley. Laki-laki itu langsung menatap Rere dengan senyuman tipis, Rere yang melihat itu seketika bergidik ngeri sehingga ia pun segera menyingkirkan tangannya dari bahu Aley.