Setelah 2 hari kejadian itu, Jeslin semakin membenci Kendrik karena laki-laki itulah yang membuat hidupnya semakin sial dan selalu mengalami masalah. Setelah melakukan operasi bedah jantung pasiennya, Jeslin akan langsung pergi beristirahat ke ruangannya. Ia menjadi tidak mood untuk ikut bersama teman-teman barunya makan bersama di kantin, terkecuali teman Jeslin bernama Rere yang sedikit akrab dengannya sejak pertama kali dirinya bekerja di rumah sakit itu. Rere lah yang selalu menemani dirinya saat makan siang ataupun menjadi temannya saat dirinya melakukan operasi.
"Jeslin, ap aku boleh tahu kenapa kamu seperti ini, selama 2 hari ini?" tanya Rere yang terus melihat wajah temannya itu terus murung.
"Aku dijodohkan!" jawab Jeslin dengan singkat.
"Bagus dong."
"Bagus apanya?"
"Ya, bagus saja. Kamu beruntung kalau dijodohkan, sedangkan aku tidak memiliki pasangan sama sekali di usiaku yang sudah 24 tahun ini," jelas Rere yang wajahnya tiba-tiba ikut murung sekarang.