Arkan masih terdiam membisu melihat Farah yang turun lewat jendela kamar itu. Untungnya jendela kamar itu tidaklah terlalu tinggi sehingga Arkan tidak perlu untuk mengkhawatirkan gadis itu terluka ketika jatuh nanti.
"Kenapa tidak lompat saja?" tanya Arkan yang seketika mengelengkan kepalanya melihat tingkah konyol gadis itu.
"Hei! Bantu aku!" Farah sedikit berteriak supaya Arkan mendengar suaranya.
"Lompat saja!" ucap Arkan dengan sinis, kini gadis itu tidak lagi memakai gaun pengantinnya, melainkan hanya memakai lingerie yang begitu seksi dan menggoda. Bahkan pikiran Arkan sampai melayang memikirkan hal yang tidak-tidak saat ini namun, Arkan seketika menyadarkan dirinya supaya tidak terlalu hanyut dengan pemandangan di hadapannya.
"Arkan ... kamu pakai mobil tidak?" tanya Farah.
"Hem, bawa. Ada apa?"
"Bawa aku pergi!" ucap Farah yang seketika membuat laki-laki itu kembali bertanya-tanya dalam hatinya.
"Arkan, jangan diam saja! Dimana mobil kamu sekarang?" tanya Farah lagi.