Perlahan-lahan Maya terbangun, ia merasakan kepalanya terasa berdenyut sakit kemudian ia merasakan pergelangan tangannya juga berdenyut sakit dan perih. Ia pun kembali teringat dengan apa yang di lakukannya 1 jam yang lalu, Jeslin pun kembali mencari benda tajam yang berara di laci tempat tidurnya karena ia ingin kembali melakukan aksi konyolnya lagi. Ia masih belum melupakan semua kehidupannya yang begitu menyakitkan baginya.
Kedua bola mata Jeslin sudah berkaca-kaca karena sangat bersedih melihat benda yang ia cari masih belum ia temukan sama sekali di laci. Ia tidak ingin menyerah begitu saja, hingga seperti orang kesetanan mencari benda tajam tersebut dan pada akhirnya ia menemukan sesuatu yang ia inginkan. Jeslin langsung tersenyum layaknya di berikan suatu barang yang berharga, walaupun kedua tangannya sudah bergetar hebat dari tadi. Ia begitu takut jika ada orang lagi datang ke kamarnya dan menyelamatkannya kembali.