Hooaaahhhmmm....
"Selamat pagi Nona Funny, hari yang cerah bukan? saya sudah menyiapkan air hangat untuk Nona mandi" kata Yuki tersenyum sambil memijit kaki.
"Anu... Nona Funny hari ini Nona akan memakai gaun yang sudah disiapkan Nyonya Sunday." kata pelayananku satunya, Miyon.
"Apa?! untuk apa aku memakai gaun, ha?? apa yang Mama rencanakan sebenarnya! "
"KAMI TIDAK TAHU NONA!! " jawab mereka bersama.
huuuhhh.....
Jangan pesta lagi, aku benci pesta! membosankan!! Tidak ada suatu apapun yang spesial di berbagai pesta yang selalu aku kunjungi dengan Mama. Mereka hanya membicarakan bisnis dan bisnis!!
Memang umurku sekarang sudah 16 tahun. Dan Mama juga selalu mendorongku ke tempat kerja. Tapi aku masih ingin sekolah.
Ya, walaupun itu semua tidak berguna karena aku mendapatkan sertifikat kelulusan sebelum waktunya.
Aku berpikir, aku hanya harus membalas kebaikan Mama karena sudah membesarkan ku yang bukan anak kandungnya ini. Meskipun Mama sibuk dan selalu makan dengan rekan kerjanya tapi aku tidak pernah merasa kekurangan kasih sayang seorang ibu.
Mama selalu mencium keningku di saat Dia pulang dari kerja.
Dan juga ini semua. Semua harta kekayaan yang aku nikmati selama ini adalah hasil dari kerja keras Mama sendiri. Sayangnya orang yang seharusnya ku panggil Papa yaitu Tuan Shou Ryu Jii telah meninggal saat aku berusia 3 tahun. Aku bahkan tidak ingat wajahnya jika tak melihat foto.
"Nona Funny mobilnya sudah siap, silahkan naik Nona" tersenyum memerah.
"terimakasih Pak Han, sebenarnya kita mau ke mana?" tanyaku sambil berkaca di jendela mobil.
"Nona akan saya antar ke gedung utama J Young Grup, dan Nona akan makan malam bersama Nyonya di bagian hotel bintang di sana" jelas Pak Han sopir pribadi ku.
"Apa kau tidak bisa kembali ke rumah lagi?! Makan malam bersama rekan bisnis Mama lebih membosankan dibandingkan pesta Pak Han" gerutuku pada Pak Han.
"Maaf Nona ini adalah perintah Nyonya Sunday" tersenyum Pak Han.
(Bersamaan dengan itu)
"Kakak ipar bagaimana kabar mu saat ini?!" mengulurkan tangannya.
"Tentu sangat baik adik iparku. Sepertinya kau tumbuh dengan baik, bukan begitu?" menjaba tangan.
"Begitulah kakak ipar." tersenyum.
"Kau menginap di mana? Kenapa tidak ke rumah saja? kau sudah hampir 15 tahun tidak kembali, apa kau tidak rindu rumah??" memegang gelas wine.
"Aku rindu rumah makanya aku kembali. Di Amsterdam sangat sibuk jika aku pergi sebentar saja. Pekerjaanku akan menumpuk" membenarkan kacamata.
"Jadi kau ingin Kakak terlihat bersalah padamu karena sudah memanggilmu kembali, hm?" meminum wine.
"Tidak seperti itu. Sebaiknya Kau tidak minum banyak ingat umurmu Kakak Ipar." tutur Dan Ryu Jii menasehati Nyonya Sunday.
"Ya ampun jangan membawa-bawa umurku. Aku memang sudah tua. Kau tahu mungkin aku sudah tidak sanggup bersama J Young Grup ini Dan". melirik ke luar hotel.
"Soal itu aku sudah pernah membicarakannya dengan kakak ipar, bahwa aku tidak menginginkan J Young Grup. Di luar negeri aku sudah mempunyai perusahaan sendiri. Ya, walaupun tidak akan pernah bisa di bandingkan dengan perusahaan Kakak. Selain itu J Young Grup memang di tinggalkan untuk kakak ipar oleh kakak". menggenggam tangan sendirinya.
"Aku sudah mengetahui kalau kau akan berkata seperti itu. Tapi ini bukan soal J Young Grup saja, Ini tentang simbol ahli waris keluarga Jii yang aku pegang sekarang", menggoncang-goncang gelas wine.
"Berapa yang harus aku ganti untuk itu kakak ipar ?!" dalam pikiran Dan Ryu Jii, kakak ipar dari dulu memang licin melebihi belut di laut.
"Menikahlah dengan Funny-chan besok", karena waktuku tidak banyak.
(disaat yang bersamaan)
"Apa?! Apa yang Mama ucapankan tadi?! Mama pasti bercanda benarkan Pak Han??"
"....??" diam saja si Pak Han.
"Kau sudah mendengarkan Mama Funny-chan, baguslah. Jadi, besok suka tidak suka kalian akan menikah." haha haha tawa Nyonya Sunday setengah mabuk.
"Kakak ipar yang gila" gerutu Dan Ryu Jii.
"Paman! bagaimana bisa Paman setuju saja dengan pernikahan ini. Paman bodoh!!" teriakku berlari keluar hotel dengan gaun indah.
Tidak! Aku tidak mau menikah dengan orang yang tidak mencintaiku. Bahkan aku tidak tahu bagaimana dan seperti apa sebenarnya Paman Dan itu. Terlebih lagi perbedaan usia yang sangat jauh diantara kami. Paman 26 tahun dan aku 16 tahun. Tidak!! Tidak bisa begini!! Aku tidak suka !!! Mama..... T_T