Zulfa menatap Farel dengan sorot mata menurun, ia tidak bisa kalau seperti ini. Keputusan apa itu yang membawa-bawa keluarga besar terus menerus? Sangat menyebalkan!
"Kalau begitu, ayo sekarang ke rumah besar keluarga mu. Ayah dan Ibu menyuruh ku untuk menceraikan kamu, Mas. Mereka sudah hilang respect sama kamu, kamu nyatanya bukan menantu yang terbaik, bukan idaman."
Zulfa mengatakan ini supaya Farel ingin cepat-cepat melepaskannya, kalau tidak mungkin masih saja di tahan-tahan.
Belum sempat mendengar jawaban Farel, tiba-tiba saja perutnya terasa tengah di remas. Perasaan mual pun hadir, entah kenapa ini sudah menjadi yang hampir ke-5 kalinya dalam beberapa hari ini.
Ia dengan cepat beranjak dari duduk, setelah itu berlari kecil tanpa mengatakan apapun.