Zulfa menatap buku pernikahannya dengan Farel, ia duduk di tepi kasur sambil menelusuri satu persatu foto yang terdapat di album tersebut.
Acara pernikahan dengan resepsi yang mewah di gedung, dihadiri banyak para kolega besar juga keluarganya dan seluruh keluarga besar Brahmana hadir di pernikahan mereka.
Bisa dibandingkan dengan pernikahannya dan pernikahan Rani tadi, semuanya sangat berbeda jelas dan tidak pantas untuk dijadikan bahan perbandingan karena memang kalah jauh.
Bisa dibayangkan juga bagaimana murkanya satu keluarga besar Brahmana kalau Farel Putra yang paling diharapkan itu ternyata mengecewakan mereka dengan me-madu mantu terbaik pilihan dengan seorang gadis yang sudah dari awal tidak diterima kehadirannya.
"Kalau aku berpacu terus sama apa yang dicancam sama Mas Farel, bagaimana bisa aku merasakan kebahagiaan?"