"Non yang kuat.. jangan gegabah nanti malah mendatangkan masalah yang lain. Non yang sabar juga, mungkin ini ujian dari Allah supaya Non bisa lebih teguh menghadapi cobaan."
Pandangan Zulfa kosong, menatap lurus ke depan tanpa objek yang menjadi titik fokus selain dinding ber-cat putih itu. Ia berada di kamar tamu, ruangan yang menjadi tempatnya beristirahat di rumah Kevin. Ya, tadi yang menasehatinya itu adalah Bi Yuni yang dengan besar hati menemani dirinya supaya merasa lebih baik.
Bi Yuni menatap Zulfa dengan sorot mata sendu, ia menjulurkan tangan untuk mengusap bahu wanita tersebut supaya lebih tegar lagi di situasi yang memang sudah parah ini. "Non mau makan apa biar Bibi buatkan, kalau mau masakan restoran biar Bibi bisa order untuk Non." ucapnya yang berusaha menghibur.