"Jaga lisan kamu ya, Mas. Aku menjadi seribu kali lebih paham dan sadar kalau memang Mas gak pernah pantas untuk mendapatkan yang terbaik,"
//
"PERGI! ATAU MAS FAREL AKAN AKU TERIAKI MALING SUPAYA DI TANGKAP WARGA!" bentak Zulfa pada Farel yang masih menatap dirinya dengan sorot mata seperti meminta penjelasan. Tapi entah penjelasan apa, laki-laki tersebut tidak bertanya lebih detail lagi.
Kini, Farel pun langsung mengacak-acak rambutnya dengan gerakan kasar. Lihat, apa yang ia dapat? tidak ada. Menatap Kevin dengan tatapam yang sangat dalam dan tajam, ia rasanya ingin meninju perut laki-laki tersebut dan menambah luka pada sudut bubirnya. Namun, keadaannya masih lemah.
Zulfa pun juga sebenarnya gatal ingin mengobati luka-luka yang terdapat di bagian wajah Farel, rasanya sangat pengertian sampai-sampai tidak ingin melihat sang suami yang bekas lukanya belum sembuh. Tapi mau bagaimana lagi? Perilaku Farel sangat menyesakkan dan dirinya mengurung niat untuk melakukan hal itu.