'Saya gak mau makan masakan kamu, Rani. Saya gak suka, benar-benar tidak menikmati apa saja yang kamu masak untuk makan saya. Ya bukannya tidak menghargai sih, tapi lebih tepatnya saya tidak ingin.'
'Ragu? tentu saja ragu. Memangnya siapa yang tidak ragu dengan masakan seorang gadis yang sama sekali tidak pernah menyentuh dapur kecuali dalam keadaan kepepet saja?'
Rani ingat dengan apa yang dikatakan oleh Farel pada setengah jam lalu, ia berdecih kecil sambil menaruh sayuran yang berada di tangannya ke dalam keranjang sayur. Tiba-tiba, ia ingin membantu Bi Ijah yang ingin masak menu makan siang pada hari ini. Dan jadilah dirinya di sini dengan berbagai macam sayuran yang memang ingin di masak, sekalian belajar memasak.
"Non yakin ingin belajar masak? Maksud Bibi tuh ya.. kenapa tiba-tiba gitu Non?" tanya Bi Ijah yang sedang menyiangi sisik dari ikan mas yang akan di masak menjadi gulai. Ia menghentikan aktivitasnya untuk menatap gadis yang berada di sebelahnya terlebih dulu.