Suara dentuman musik disko lagi-lagi menjadi peneman malam Rani, namun kali ini berbeda dengan malam sebelumnya yang menghadirkan sosok Gilang.
"Ngapain sih ikut-ikutan ke club? Aku tuh gak minat ngapa-ngapain kalau ada kamu, kau tau itu?" tanyanya dengan nada bicara yang sebal. Ia bahkan lupa tengah berbicara dengan laki-laki yang sangat terkenal dengan kantung uangnya di club malam ini.
Gilang terkekeh kecil, lalu semakin mengeratkan tangannya yang melingkar tepat di bagian pinggang Rani yang ramping saat merasakan kalau gadis yang kini berada di dekapannya ingin sekali kabur dan entah kemana karena itu terdengar menyebalkan. "Jangan meronta-ronta terus sayang, di saat deretan gadis bayaran ingin mengincar aku tapi kamu malah ingin kabur." Ucapnya sambil mengendus lekukan leher gadis tersebut dengan napas berat dan rendahnya.