"Semoga sakinah mawadah warahmah ya Fa, semoga setiap impian kamu yang daridulu tertunda bisa di cicil terwujud dari sekarang, ya."
//
Dea menyambar pajangan yang berada di kamar tamu, berisikan pajangan foto-foto milik Rani. Semua ini perintah dari Zulfa, sahabatnya itu meminta tolong untuk membuang segala tentang Rani dan Farel di rumah ini. Bukan membuang sih lebih tepatnya di masukkan ke dalam kardus, lalu di simpan pada loteng rumah.
"Yang nyusahin itu bukan Zulfa, tapi Rani. Ngapain juga di rumah orang malah menghias begini terasa rumah milik pribadi kali ya." Gerutu dengan nada yang tajam, seolah-olah Rani bisa mendengar keluh kesahnya.
