"ASSALAMUALAIKUM, ZULFA! DEA DATANG BAWA OLEH-OLEH NIH YUHU!!"
Zulfa menoleh ke sumber suara --bukan suara lagi namun teriakan yang memekakkan telinga--, disana sudah ada Dea yang menggenggam dua paper bag di tangan. Ia yakin itu adalah coklat pemberian Kevin untuknya yang memang tidak sengaja tertinggal semua di rumah Dea, karena waktu itu terlampau senang dengan pesan yang dikirimkan Farel. "Taruh langsung di kulkas aja, Dea. Nanti takutnya mencair kalau gak buru-buru di taruh..."
"Siap bos, laksanakan!" Dea mengangguk, lalu tersenyum hangat kala melihat wajah Farel yang berada tepat di samping Zulfa. Sepertinya mereka sedang membuat sesuatu bersama-sama, tapi entah apa yang di buat karena dirinya terlalu fokus berjalan dengan box coklat di tangannya.
"Fa, ini di apain lagi ya? Saya gak ngerti harus melakukan apa supaya tidak berantakan,"