Saat sampai di rumah aku buru-buru mandi dan bersiap-siap lalu menghubungi Kevin
"halo kak"
"..."
"Kak, hari ini kakak ingat kan kalau sepupu aku bertunangan" ia aku memang memanggil suamiku dengan panggilan kakak yang membuat kak Kevin merasa sangat risih dulu saat pertama kali kupanggil kak, tapi sekarang dia udah terbiasa dengan panggilanku ke dia.
Kenapa aku memanggil dengan panggilan kakak ??, Karena hanya panggilan itu yang menurut ku cocok untuk dia, tidak mungkin aku memanggilnya dengan panggilan Kevin saja kan atau sayang yang ada dia pelototi aku terus.
"Jadi kakak ga bisa ikut ke acara tunangan sepupu aku ?"
"..."
"Ia kak nanti aku kasih tau Bunda"
"..."
"Ga usah jemput kak, aku mau sekalian nginap di rumah Bunda dulu, soalnya aku kangen banget sama Bunda dan Ayah juga Lista,"
"..."
"iya kak"
***
Saat pertunangan Rey dengan kekasihnya Tika sedang berlangsung aku menghampiri mereka dan mengucapkan selamat atas kelanggengan hubungan mereka
"Selamat yaaa kak Rey dan kak Tika" kataku sambil memeluk kak Tika
"Iya, makasih udah mau datang ke pertunangan kami" kata kak Tika sambil balas memeluk ku
"Iya bener katanya Tika, makasih banget karena udah dateng ke acara penting aku, tapi mana suami kamu?, Dia balas dendam yaa karna waktu pernikahan kalian kita ga dateng?, Maaf ya dek bukannya kita ga mau dateng tapi saat itu ada proyek penting yang harus aku kerjakan" kata kak Rey sekaligus menyindir ku karna kak Kevin ga datang ke acara pertunangan mereka
Akupun melepaskan pelukan ku dengan kak Tika
"Bukan gitu kak, tapi kak Kevin lagi diluar kota makanya ga bisa datang" jawabku seadanya
"Hahaha kayaknya ada yang ditinggal pergi ni" suara cempreng itu bukan berasal dari kak Tika maupun kak Rey tetapi itu suara adikku Lista, aku refleks memeluk Lista.
Cukup lama aku dan Lista berpelukan hingga aku mengabaikan perkataannya tadi
"Ayah sama Bunda mana ?" Tanyaku kepada Lista setelah puas memeluknya
"Itu" jawabnya sambil menunjuk kebelakang ku
"AYAH BUNDA" Teriak ku yang cukup menggema dan membuat orang-orang menoleh kearah ku, aku cukup malu tetapi rasa rindu ku sangat besar membuat aku tidak mengambil pusing dengan orang-orang yang melihat ku.
Aku memeluk ayah dan bunda secara bergantian
"Aku rindu" hanya kata itu yang bisa ku katakan
"Loh lexa kamu sendiri aja ?" Suara itu suara yang lembut nan tegas itu adalah suara kak Salsa
"Eh iya kak" jawabku sambil tersenyum dan langsung memeluk kak salsa yang juga membalas pelukan ku, aku sangat merindukan keluarga ku, terakhir aku bertemu mereka saat aku resmi menjadi anggota keluarga XAVIER.
"Kok gitu ?" Tanya kak salsa lagi yang masih bingung kenapa aku pergi sendiri.
"Suami lexa lgi kerja di luar kota kak katanya besok baru bisa pulang" jawabku sambil menyudahi pelukan kami
"Tumben kak Salsa sendiri ?, mana kak Rifky ?" Tanyaku balik kepada kak Salsa, tumben kak Rifky ga sama kak Salsa
"Oh kak Rifky lagi bujukin Reno, soalnya semenjak kakak hamil lagi Reno tiba-tiba kembali rewel" jawab kak Salsa sambil mengelus lembut perutnya yang masih rata itu, Reno adalah keponakan pertamaku dia sangat tampan seperti papanya kak Rifky tapi agak mirip juga dengan kak Salsa,
kak Rifky seorang dokter yang cukup terkenal tetapi sekarang dia hanya menjadi seorang CEO di rumah sakit yang dia pimpin itu dia hanya bekerja saat keadaan yang sangat membutuhkannya contohnya saat kak Salsa melahirkan Reno.
"Oh gitu" kataku sambil melihat kebelakang kak Salsa, disana aku melihat kak Rifky sedang menggendong Reno yang sudah terlelap.
Aku pun memberi tahu kak Salsa, tak lama setelah itu aku berbicara ke Bunda kalau aku akan menginap di rumahnya Bunda, dan Bunda dengan senang hati menerima ku.
***