kisah ini berawal dari tempatku berpijak..
aku tinggal di sebuah desa yang begitu terpencil Adrin itulah orang biasa memanggilku.
Masa kecil yg kulalui tidak seperti anak kecil pada umumnya .
kehidupan yang begitu susah di desa yang ku jalani,berasal dari keluarga yang tidak mampu membuat aku harus bersikap mandiri hingga putus sekolah.
hinaan dan cacian dari orang pun sering ku dengar.Hidup di keluarga yang serba kekurangan membuatku bertekad untuk pergi merantau suatu saat nanti.
Tidak terasa waktu begitu cepat berlalu usiaku pun kini telah menginjak angka 20 tahun.
Umur yang ku rasa cukup bagiku pergi merantau menjajakan kaki di kota.Harapan yang kusimpan sejak masa kecil kini tinggal selangkah lagi akan tergapai.. !!
hanya 1 yang mengganjal dalam hatiku yaitu restu dari Mak,karena selama ini beliau selalu menentang niatku untuk pergi ke kota,dengan alasan aku akan salah dalam pergaulan untuk itu beliau tidak pernah mengizinkan kepergianku.Padahal aku sangat ingin untuk pergi melihat dunia luar .
hingga terbesit di benakku untuk kabur dari rumah.hingga suatu saat kulihat beliau sedang duduk di kursi yg telah reot sambil melamun , aku pun segera menghampirinya,dan berkata
"Mak izinkanlah anakmu ini pergi merantau untuk mengubah nasib sehingga kita tidak direndahkan orang-orang lagi"
"Nak buat apa kau pergi jauh,Mak mu khawatir jika kau pergi di kota , sebab yang Mak dengar pergaulan di kota begitu bebas,maka Mak tidak mengizinkanmu pergi !!"kata Mak."
Walaupun Mak melarang ku pergi tapi aku tetap pada pendirian ku yaitu pergi merantau.Hingga pada suatu malam kulanjutkan niatku pergi dari rumah tanpa sepengetahuan emakku.Berbekal uang 200 ribu rupiah dan pakaian seadanya yang kusisipkan kantong kresek aku pun pergi secara diam-diam.
Setibanya di kota yang begitu asing bagiku,tanpa ada sanak saudara dan arah tujuan yang pasti membuatku kebingungan. searah mata memandang ku telusuri jalan sambil memandang kiri dan kanan begitu banyak gedung dan kendaraan yang berlalu lalang hingga membuat kebisingan,suasana yang berbeda sekali dengan di desa yg begitu tenang dan sepi.,,
karena merasa kaki begitu lelah melangkah kuputuskan untuk duduk di emperan jalan.
saat aku hanyut dalam lamunan tiba-tiba ada yang menepuk bahuku, segera ku menoleh ke belakang,ternyata seorang yang berdiri tegap .
beliau pun bertanya padaku ;
" Nak mau kemana?" kata si bapak,
aku pun menjawab dengan singkat tidak tauh,!!
bapak itu pun bertanya kembali," apa kamu dari kampung "?? ,
iya pak ,! jawabku dengan lesu.,," kemana tujuan mu nak "?? kata si bapak padaku !..
aku tidak punya tujuan pak , aku kabur dari rumah dan niat ku ke kota ini untuk mencari pekerjaan,"!! jawabku pada bapak itu,,!
tidak terasa hari semakin senja , bapak itu pun menawarkan ku untuk ikut bersamanya, tanpa pikir panjang aku pun menyetujui tawaran beliau, kami pun bergegas pergi dari tempat. ketika tiba di rumah,beliau pun mempersilahkan masuk dan menikmati secangkir teh hangat yang disediakan istrinya.
Kami bertiga pun berbincang-bincang di ruang tamu..
hingga tak terasa hari sudah larut malam,mereka pun menyediakan kamar untuk aku beristirahat melepaskan pengap lelah seharian ini.
Keesokan harinya, aku di tawari pekerjaan oleh Bapak yang baik hati itu, walaupun baru saling mengenal tapi mereka begitu baik padaku, kami sudah saling akrab, mereka adalah pasangan suami istri yang sangat baik hati dan ramah, mereka sudah lama menikah namun mereka tidak memiliki anak, mungkin dengan adanya diri ini di tengah mereka,dapat mengobati kerinduan mereka akan sesosok seorang anak yang telah lama mereka dambakan, wajar saja mereka begitu senang dengan kehadiranku di rumah ini.
Setelah lama berada di kota dan mempunyai pekerjaan,aku teringat Mak dan adikku, rasa ingin tahu akan kabar mereka di kampung,aku pun berinisiatif untuk menghubungi salah seorang kawan yang berada di kampung dan ternyata kata temanku,Mak dan adikku slalu memikirkan diri ini dan sedih akan keputusan yang ku ambil yakni kabur dari rumah,!!
meski begitu aku merasa lega karena mereka dalam kondisi yang baik,uang yang aku dapat dari hasil kerja keras selama ini kusisipkan sebagian besar untuk di kirimkan ke kampung untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan biaya sekolah adikku.
Setelah merasa mampu untuk bisa mandiri, aku putuskan untuk pamit pada kedua orang tua angkatku,walaupun awalnya mereka merasa kecewa dengan keputusan yang aku ambil,namun akhirnya mereka menghargai keputusanku,pada hakikatnya aku sedih berpisah dengan mereka,tapi langkah kaki masih ingin terus menapaki setiap sudut dari berbagai tempat yang ada di kota ini.
Tidak terasa waktu setahun telah berlalu,
aku teringat akan Mak dan adikku di kampung
akhirnya aku memutuskan untuk menengok mereka di kampung .
setibanya di kampung aku buru buru menuju rumah tiba depan rumah aku pun mengetuk pintu,,!!
ternyata yang keluar adalah Mak , beliau lalu menangis dan memelukku, aku pun tak kuasa menahan air mata.
Keesokan harinya pun aku dan Mak duduk bercerita,
"Nak bagaimana pengalaman mu selama di kota"?? kata Mak ,,
aku pun menjawab dengan lembut" pengalamanku sangat baik, aku bertemu dengan orang yang baik hati dan beliau lah yang menawariku pekerjaan dia juga yang membantu ketika awal aku tiba di kota semua ini berkat doa emak "..!
Setelah berbincang-bincang cukup lama aku pun mengutarakan niatku yang kembali ke kota.
Bersambung...