Chereads / FIREARMS ARMY UNITY / Chapter 45 - Dinner

Chapter 45 - Dinner

"Ahh tidak terasa kalau aku sudah lama disini. Maaf aku sudah mengganggu waktu kalian.", ucap Mr. Jason sambil berdiri.

'Ganggu banget.' – batin CL.

'Udah tau malah pura-pura.' – batin Alex

'Cih, dasar brengsek.' – batin LJ.

Ketiga anak itu melirik Mr. Jason.

"Tidak, tidak apa-apa. Kau tidak menganggu sama sekali."

'DIH APA-APAAN!?' – batin ketiganya menatap Mr. Graham.

"Bagaimana mungkin aku tidak mengganggu waktu kalian."

"Kau kan sahabatku, bagaimana bisa kau mengganggu waktu kami."

"Haha kau bisa saja."

Semuanya tertawa kecuali ketiga anak yang berada di sisi lain. Mereka bertiga terdiam dan hanya menatap nyalang pada satu orang di depannya.

Mr. Jason mendekat kea rah ranjang LJ.

"Semoga kau cepat sembuh LJ."

"Makasih.", sinis LJ.

Mr. Jason tersenyum miring sebelum membalikan badannya lagi.

"Kalau begitu aku permisi."

"Baiklah, mari aku antarkan."

Mr. Graham dan Mr. Joel mengantarkan Mr. Jason untuk pergi. Dan tersisalah Alex, CL, LJ, Mrs. Lee dan Mrs. Frankie.

"Ah gua mau mandi dulu deh.", CL berdiri lalu merenggangkan tubuhnya yang terasa pegal.

"Cepetan mandinya. Gua juga mau mandi."

"Hmm."

CL akhirnya masuk ke dalam kamar mandi dan membersihkan tubuhnya.

Sementara menunggu giliannya untuk mandi, Alex berjalan mendekati ranjang LJ.

"Lo udah bisa makan belom?", tanya Alex pada LJ.

"Boleh, tapi ga boleh yang keras keras."

"Jadi?"

"Jadi gua baru boleh makan bubur."

"Yah, padahal gua mau order makanan enak."

"Emang kenapa kalo tanpa gua?"

"Ga apa-apa si."

"Yaudah nanti kalo lo mau makan malem, lo pergi aja sama CL sama uncle sama aunty."

"I- iya deh."

Selang dua puluh menit CL keluar dari kamar mandi menggunakan pakaian yang sama dengan sebelumnya.

"Lo ga ganti baju?", tanya LJ.

"Ga ah, baju tadi masih bersih kok. Lagian gua ga bawa baju ganti."

"Under ware juga ga ganti?"

"Ganti lah, tadi gua bawa cadangan di tas. Gua ga sejorok itu ya anjir."

"Kan dikirain."

CL duduk di samping Alex yang masih sibuk bermain ponselnya.

"Sana mandi.", CL menepuk bahu Alex.

"Eh lo udah selesai?"

"Hmm. Udah sana mandi."

"Ya."

CL mengambil ponselnya untuk mengecek pesan pesan yang masuk. Masih sama, pesan yang masuk adalah pesan yang dikirimkan oleh teman sekelasnya yang masih membicarakan LJ.

"Lo tau ga? Anak kelas sama ekstrakurikuler ngomongin lo.", LJ menolehkan kepalanya.

"Haahhh… biarin lah."

"Btw, bantuin gua bangun dong. Gua mau duduk, pegel tiduran mulu."

CL mendekat ke ranjang LJ. Dia membantu Lj untuk merubah posisinya menjadi duduk.

"Ati-ati luka lo masih basah."

"Ahh lega bisa duduk."

CL kini berjalan menuju ibunya yang juga terduduk diam di ranjang memperhatikan sekitar.

"Ma?"

"Ya?"

"Mama mau dilepas ga infusnya? Biar nanti bisa makan malem bareng-bareng?"

"Eum boleh. Bisa kau panggilkan perawat?"

"Tentu, tunggu sebentar."

CL pergi meninggalkan ruangan untuk beberapa saat dan kembali dengan membawa satu orang perawat yang akan membantu ibunya melepas infus di tangannya.

Proses pelepasan infus pada ibunya hanya memakan waktu tiga menit. Jadi, perawat tersebut sudah kembali meninggalkan ruangan.

CL kembali mendekati ranjang ibunya.

"Mama ga usah mandi dulu ya. Nanti biar Papa yang bantu bersihin badan Mama."

"Iya sayang."

Pintu kamar mandi terbuka dan menampilkan Alex dengan rambut basahnya yang masih menggunakan dalaman baju tanpa lengan milik CL.

"Ma, mandi dulu ya nanti biar kita makan malem bareng.", ujar Alex kepada ibunya.

"Iya."

Mrs. Frankie berjalan menuju kamar mandi dengan membawa setelan pakaiannya.

"CL?"

"Apa?", CL membalikkan tubuhnya saat LJ memanggilnya.

"Lo bawa buku bacaan ga?"

"Oh iya gua lupa bawa."

"Yah padahal gua mau baca buku. Bosen soalnya."

"Yaudah lo mau buku apa? Gua beliin."

"Mau beli dimana?"

"Deket sini ada toko buku kok."

"Oh. Buku apa aja yang menurut lo seru ceritanya."

"Oke."

"Ma, aku pergi dulu ya?", CL meminta izin pada ibunya.

"Iya hati-hati di jalan ya.", CL mengangguk dan pergi dari ruangan. Tidak lupa membawa handphone miliknya.

Belum lama CL berjalan, dia bertemu ayahnya dan Mr. Joel.

"Lee, mau pergi kemana kau?", tanya ayahnya.

"Mau ke toko buku."

"Sendirian?"

"Iya. Oh ya, Pa. Bantu Mama bersihin badan ya. Tapi jangan di kamar mandi, Mama baru aja lepas infus."

"Iya, pastinya."

"Yaudah aku pergi."

"Hati-hati."

CL melanjutkan perjalanannya menuju toko buku yang berjarak tidak terlalu jauh dari rumah sakit.

Dia hanya membutuhkan waktu lima belas menit didalam toko buku, karena dia tahu semua judul beserta alur cerita dari kumpulan buku yang dijual toko buku tersebut.

CL membeli dua buku novel bergenre action dan thriller. Menurutnya, cerita bergenre seperti itu sangat mengasikan. Jadi, dia membelikan kedua buku tersebut untuk LJ.

Sekarang dia berada di perjalanan lagi menuju rumah sakit kembali.

Sesampainya di ruangan dia bisa melihat bahwa sisi yang berisikan kasur ibunya tertutup dengan tirai. Mengakibatkan Mr. Joel dan istrinya yang biasanya duduk disisi tersebut harus berpindah ke sisi lainnya.

"Ini bukunya.", dia memberikan satu paper bag cokelat yang berisikan buku yang dia beli ke LJ.

"Thanks."

Tirai yang menutupi sisi yang berisikan kasur Mrs. Lee terbuka. Menampilkan ibunya yang sudah berganti pakaian.

"Lo ga mau baca buku juga?"

"Ga, soalnya gua udah tau ceritanya."

CL sekarang yang duduk disisi yang lainnya, karena sisi yang biasa ia duduki bersama Alex ditempati oleh Mr. Joel dan Mrs. Frankie. Dia mengeluarkan handphonenya agar bisa menyibukkan diri dari pada hanya menatap kosong ke sembarang arah.

~~

Tidak terasa kini hari sudah mulai malam hari. Walaupun menghabiskan waktu di ruangan saja, tapi, setidaknya mereka berkumpul dalam formasi lengkap karena LJ sudah siuman. Kedua keluarga itu bercengkrama satu sama lain, menceritakan hal konyol, dan membahas lainnya. Meskipun pembahasan mereka sederhana tapi itu membuat suasana kekeluargaan semakin hangat walau tidak memiliki hubungan darah.

"Baiklah, apa kalian sudah lapar?", tanya Mr. Joel.

Semuanya menganggukan kepala, kecuali LJ.

"Kalau begitu, apa kalian ingin makan malam bersama di luar?", semuanya kembali mengangguk, kecuali CL dan tentu saja LJ.

"Lee, apa kau tidak ingin ikut?"

"Eum tidak, aku disini saja menemani LJ. Takut dia membutuhkan bantuan."

"Lo kalo mau ikut ya ikut aja. Nanti kalo ada apa-apa gua panggil perawat aja.", LJ mendengar tolakan serta alasan menolak yang diberikan CL.

"Eung… ga deh, gua sama lo aja disini."

"Baiklah kalau begitu, nanti kami bawakan saja makanan untukmu."

"Ya itu lebih baik, terimakasih."

"You're welcome. Baiklah kalau begitu mari kita berangkat."

Mr. Joel beranjak dari duduknya bersiap-siap untuk pergi dengan yang lainnya. Mr. Graham membantu istrinya untuk berdiri dan menggandeng tangan istrinya saat berjalan.

"Aku juga disini aja deh sama CL.", ujar Alex tiba-tiba.

"Lah kenapa?", tanya CL keheranan.

"Ga apa-apa."

"Lo takut kangen sama gua eh?"

"Dih kepedean lo."

"Yaudah sana ikut. Sekalian jagain Mama Papa takut ada apa-apa."

"Hmm iya deh."

Setelah semua orang pergi, menyisakan LJ yang masih membaca buku dan CL yang kini berjalan menuju kasur ibunya untuk duduk disana menghadap LJ.

"LJ?"

"Hmm?"

"Gua mau tanya sesuatu sama lo."

"Tanya aja."

"Siapa Daren Osvaldo dan siapa Brylee Grissham?"