Shila melangkah menuju Gazebo…
Matanya tertuju pada seorang pria yang sedang duduk di kursi depan Lab. Dengan jas bewarna navy membuatnya semakin tampan.
Shila senyum-senyum sendiri, berusaha menyadarkan diri dalam kehaluannya, segera ia palingkan wajah dan melangkah cepat menuju Gazebo.
Saat berada di Gazebo Shila mempunyai banyak waktu tuk terus memandang Ali dari kejahuan, membayangkan apa yang akan terjadi kedepannya.
Shila larut dalam kehaluannya bisa terus bersama dengan orang yang iya kagumi walau itu hanya sekedar halu tapi bisa membuat Shila kembali tersenyum.
***
Dari kejahuan Shila melihat Ali melambaikan tangannya kepada seseorang entah siapa, tapi sepertinya Ali memang melambaikan tangannya kepada Shila.
Karena tak mau terkesan bodoh akhirnya Shila menoleh kebelakang dan memang benar ternyata Ali melambaikan tangannya kepada Shila. Karena teman-teman yang berada dibelakang Shila, semuanya sibuk dengan tugasnya.
Sepertinya bunga tengah bermekaran saat ini, dan para lebah sedang menari dan menikmati Pati bunga itu, seperti itulah hati Shila saat ini.
Shila tak mengerti apa sebenarnya maksud Ali melambaikan tangannya kepada Shila, mungkin sekedar menyapa atau dia memanggil Shila.?
Tak butuh waktu lama akhirnya Ali berdiri dan kembali melambaikan tanganya,.
Oh, dia memanggil ku.? Mimpi apa aku ya Allah semalaman, akhirnya Tampa berfikir Shila melangkah cepat menuruni anak tangga Gazebo dan menuju ke arah Ali dengan perasaan yang senang.
Saat sampai tepat dihadapan Ali, tiba-tiba Kaki Shila tersandung, bukanya Ali menolong Shila ia malah terwata "dasar ceroboh"
"Ahh sial bukannya menolongku malah mengataiku bodoh, dia pikir sepintar apa kah dirinya itu" umpat Shila dalam hati.
"Bukannya menolong malah mengatai orang bodoh.! Dasar tidak peka" ucap Shila Tampa sadar
"Itu namanya kamu yang kebaperan" ucap Ali dengan tatapan sinis.
Kalau orang lain yang mengataiku "BODOH" sudah ku tendang dirinya itu, hanya saja Shila tak bisa berbuat apa, karna kata "Bodoh itu" seperti kata cinta yang terlontar dari mulut Ali, yah mungkin karna Shila sangat mengagumi Ali.
Kata "Bodoh" sjaa sudah bagaikan racun cinta buat Shila. Bagaimna jika Ali menggodanya dengan kata sayang.? Mungkin Shila sudah jatuh pingsan saat itu juga
Tampa sadar atau dia menyadarinya, Ali menarik tangan Shila dan berkata "yah sudah sini duduk di sampingku" ucap Ali
Duduk berdua.? Ohh dunia serasa milik berdua
"Ya Allah semoga hari ini tak cepat berlalu biar lah hamba terus berada disisinya mengisi hari-harinya agar wataknya yang menggambarkan ketidak warasannya bisa berubah, menjadi cinta padaku" doa Shila disela kebahagiaan nya.
"Kenapa bengong.?? Ayo sini Duduk.! Atau mau ku gendong.? Ucap Ali
Yah begitulah sebenarnya sikap Ali kadang sangat manis kadang juga sangat menyebalkan. Memberikan perhatian Tampa dipamerkan
Tapi bisa dilihat dari sisi lain, dia sangat romantis dengan caranya memperlakukan seseorang dari sisi itu lah Shila mengaguminya secara diam-diam
Cinta memang aneh, tak pandang siap itu. Kalau sudah nyaman atau tertarik apapun terasa indah, apa lagi jika berdua. Perdebatan bukan masalah melainkan bumbu dalam hubungan
"Begini, ada sesuatu yang penting ingin ku bicarakan dengan mu" ucap Ali
Jantung Shila mulai memompa begitu cepat sehingga detak jantungnya mulai tak berirama lagi
"Iya ada apa kak.?" Ucap Shila sambil terus meremas jarinya karena merasa gugup.
"Ya Allah apa Kak Ali akan mengutarakan perasaannya padaku.?"Gumam Shila dalam hati
"Sebenarnya saya me--nyiim---pan pe---" belum sampai kalimat yang ingin Ali ucapkan dengan terbata-bata.
Tiba-tiba Aminah datang mengejutkan Shila.
Dan akhirnya kehaluan Shila harus hancur seketika,
"Aminah kau datang diwaktu yang salah baru saja Ali ingin mengutarakan perasaannya pada ku, kau sudah lebih dulu menghancurkan kehaluan ku" ucap Shila dalam hati...
Walaupun hanya halu, setidaknya Shila telah membuat skenario yang menarik didalam kehaluannya
***
Karna ini adalah hari Sabtu, maka semua mahasiswa bakti kampus di pagi hari.
Saat semua mahasiswa baru sudah terkumpul, bergegas lah mereka untuk bakti kampus seperti biasanya.
Beberapa menit setelah usai bakti kampus kami di kumpul dilapangan basket.
Kak Ali datang untuk memberikan sedikit, penjelasan mengenai tugas yang diberikan. Sebut saja dia sebagai "Kak Ali", karna memang usianya lebih tua dari ku.
Sekali-kali Shila mencuri pandang pada seniornya yang tengah berdiri d hadapanya.. bagaimana tidak ingin mencuri Padang, wajahnya dan senyumnya sangat menarik perhatian
Kali ini Shila bertekat untuk menyapanya, dengan kecerdikan yang terbesit dikepalanya, agar mereka bisa berbicara dan semoga bisa akrab seperti kehaluan Shila sebelumnya
Shila pun memberanikan diri untuk mendekatinya dan membawa Buku orange.
Huuft.. panas dingin yang Shila rasakan saat melangkah mendekatinya, jantungnya terus sjaa berdetak (yah kali berhenti berdetak)
Tapi detak jantungnya saat ini seperti tak berirama dengan Normal.
Saat berada disampingnya Shila merasa jantungnya tak lagi berdetak. Mulut Shila terasa keluh untuk menyapa kak Ali.
Matanya yang sayup dan senyumnya yang manis membuat Shila dalam keadaan setengah pingsan."ah bodoh" memulai kata kata pun aku tak sanggup. Apa sebenarnya yang terjadi padaku.? Ini tak sesuai dengan halusinasi Shila tadi
Akhirnya Shila memberanikan diri untuk duduk disampingnya dan memulai aksinya.
" Permisi kak bisa minta tanda tangan?" dalam hati Shila berkata (hatinya aja kalau bisa). Hahaha…
Dia berbalik menatapku dan senyum, "what dyaa senyum pada ku.?" ucap Shila
Apa kata mu tadi Minta.? Jika kau memintanya lalu yang kugunakan nanti .? Jawab Kak Ali
Ohh, ternyata dia ingin bermain-main dengan ku, okee kan ku buat dia tahu, siapa aku sebenarnya..
Uppstt,,, maaf Kak maksudnya bisahka anda menandatangani buku ini kak..? Bisa kan kak.?
Kak Ali diam untuk beberapa waktu lama karena asyik memainnkan Handphone nya,Muak rasanya diperlakukan dengan sikapnya yang menyebalkan,
Tunggu sajaa ku balas semuanya nanti, bisa-bisanya Shila yang baik dan pandai menabung ini dicuekin.
Ada orang kah.? Ekhemm.. kak bisa kah tandatangani buku ku dengan segera.? Ucap Shila sambil menatap sinis pada kak Ali
Kak Ali kembali menatap Shila dan tersenyum, ohh aku takkan akan terjebak dengan senyum palsumu,.
Bisa sabar sedikit.? Saya sedang sibuk, Ucap Kak Ali dengan dingin
"Ya Allah, kalau kau sedang sibuk, knpaa tidak bilang dari tadi, biar saya tidak menunggu mu bodoh", ucap Shila dengan suara sedikit pelan.
Entah, kak Ali mendengar nya atau tidak tapi dia menatap Shila sambil mengerutkan dahi.
Tiba-tiba Kak Ali menarik buku yang Shila bawa dan tampa fikir panjang ia langsung menandatanganinya. Mata Shila mulai terbelalak ketika melihan Nomor Identitas nya berakhiran sama dengan Shila.
Ohh, lagi-lagi jantung Shila mulai tak berfungsi. Ketika moment yang indah akan segerah terjadi.
Ternyata Kak Ali memiliki Nomor Identitas mahasiswa dengan akhiran yang sama dengan Shila.
Ini yang orang biasa katakan, jika tidak bisa bersama karena takdir, tapi dengan mukjizat Allah sipa bisa menduga
Tampa fikir panjang dan spontanya Shila berkata. "boleh kita berfoto berdua kak.? Karena kita berakhiran Nomer Identitas sama.
Dia hanya menatap Shila dengan tatapan yang tak bisa ditebak, lalu ia tersenyum dan kembali diam.
"Boleh kak.?" Ucap Shila
"tentu saja boleh, tapi tidak sekarang yah" ucap Kak Ali
Shila kembali tersenyum dan berfikir, mungkin Saat kita menikah nanti yah kak
"Kapan kak Ali bisa berfoto dengan ku.?" Ucap Shila
Namun tiba-tiba Kak Ali hanya menatapku dan terlihat jelas tarikan manis dari bibirnya membentuk sempurna bulan sabit yang begitu indah untuk dipandang
Tak ada jawaban atas pertanyaan Shila barusan, namun kak Ali berdiri dan meninggalkan Shila..
Dia mencoba untuk bermain-main dengankku, kubuat nyaman kau baru tau rasa it's okey ku ikuti alur permainan mu Alisyah Raman....