Chereads / Pacarku Ketua BEM / Chapter 28 - Kencan

Chapter 28 - Kencan

Masa tenang ujian sudah dimulai. Ujian Akhir Semester (UAS) akan dilaksanakan beberapa hari lagi. Semua pada sibuk menyiapkan ujian, kecuali para mahasiswa tingkat akhir yang harus mengerjakan skirpsi mereka. Semuanya jadi rajin belajar di masa tenang ujian seperti ini, kecuali Taera. Hari ini dia lagi nggak pengen belajar. Dia pengen banget ketemu Ardilo sebelum ujian dimulai.

Setelah insiden waktu itu, Taera memang menjaga jarak dengan Ardilo. Dia berpikir apakah dengan berpacaran dengan Ardilo, Taera sudah membuat Ardilo jauh dari teman-temannya. Tapi, Ardilo sudah menjelaskannya. Taera tidak begitu. Dan Ardilo pun merasa baik-baik saja. Dia memang sempat berpikir apakah Yola memang sengaja mendekati Ardilo waktu itu, tapi dia membuangnya jauh-jauh pikiran itu setelah Ardilo menjelaskan semuanya, Ardilo dan Yola hanya teman, sebatas itu, dan tak akan pernah lebih. Taera pun menjadi merasa lega.

Taera sudah mandi dan memakai body lotion yang membuat tubuhnya menjadi harum. Dia memilih pakaian yang sedikit feminim. Dia menyisir rambutnya dengan rapi dan memakai kacamata bulatnya. Dia tampak cantik dan sempurna untuk kencan di masa tenang ujian ini. Taera berharap penampilannya hari ini bisa membuat Ardilo semakin semangat menghadapi UAS.

Taera sengaja tidak sarapan. Dia ingin makan bareng dengan Ardilo dan menghabiskan hari ini bersamanya. Walaupun entah sampai jam berapa kencan itu akan berakhir hari ini. Dia ingin menikmati waktunya dengan baik. Sudah lama mereka tidak menghabiskan banyak waktu bersama mengingat kesibukan Taera dan Ardilo.

Taera membuka pintu kamarnya dan bau harum body lotion dan parfumnya menyeruak ke hidung Sella, Hyona, dan Sonia yang duduk di ruang tengah. Mereka bertiga sedang menghadap laptop masing-masing. Sella sedang membaca slide materi ujian, sementara Hyona dan Sonia sedang mengerjakan skripsi mereka.

"Cieee....mau kemana nih?" tanya Hyona.

Taera hanya cengengesan.

"Pasti mau kencan ya? Duh asyiknya, kapan gue punya pacar," gerutu Sonia.

Mereka tertawa.

"Skripsi kelarin dulu, kak. Baru mikirin pacaran," sahut Sella.

"Udah-udah, pada mau nitip makanan nggak?" tanya Taera.

Mereka serentak mengangguk. Taera tersenyum, dia senang dengan teman-teman kostnya ini. Mereka selalu membuat mood Taera baik.

"Ya udah nanti chat aja ya mau nitip apa. Takut kelupaan," kata Taera.

"Percaya deh yang mau kencan kan dunia serasa milik berdua," kata Sonia.

Taera tersenyum, "Apaan sih kak? Udah ah, duluan ya. Udah ditunggu nih."

"Oke, hati-hati, Tae," kata Sella.

Taera segera turun ke lantai satu. Kali ini dia spesial memakai sepatu flat shoes yang baru dia beli. Dan hari ini dia nggak bawa mobil sendiri, Ardilo menjemputnya. Setelah siap, Taera keluar dari gerbang kostan. Ternyata mobil Ardilo baru saja datang. Taera tersenyum menyambut Ardilo. Taera langsung masuk ke mobil agar mereka segera berangkat.

"Udah lama nungguin?" tanya Ardilo.

"Enggak kok kak, baru aja keluar dari gerbang," jawab Taera kemudian tersenyum.

Ardilo memperhatikan penampilan Taera. Ardilo tahu Taera sengaja berdandan untuknya. Taera memang bukan cewek yang feminim, tapi sedikit tomboy dan cuek dengan penampilan. Usahanya hari ini membuat Ardilo terharu. Satu tangan Ardilo memegang kemudi dan satu tangan lainnya kemudian meraih tangan Taera dan menggenggam erat tangan Taera. Taera sukses dibuat salah tingkah oleh Ardilo. Wajahnya bersemu merah. Mereka memang jarang saling menggenggam tangan. Tapi momen inilah yang selalu membuat Taera deg-degan.

"Siap berangkat?" tanya Ardilo dengan wajah tampannya yang memukau.

Taera tertegun sejenak. Dalam hati dia merasa tidak percaya bisa punya pacar seganteng Ardilo. Akhirnya dia pun tersenyum dan mengangguk.

***

Mobil mereka sudah melaju jauh menyusuri jalanan kota. Sepanjang jalan mereka saling ngobrol walaupun agak sedikit canggung. Entah mengapa rasanya keduanya sama-sama gugup. Padahal ini bukan pertama kalinya mereka jalan berdua. Tapi entah kenapa hari ini rasanya lain.

Mereka kemudian mampir ke sebuah taman yang ada di pusat kota. Setelah memarkirkan mobilnya, Ardilo mengajak Taera sarapan. Mereka makan nasi uduk yang dijual di dekat taman. Satu hal yang disukai Ardilo dari Taera, dia adalah anak yang jujur dan sederhana. Dia tidak neko-neko dan bisa mengikuti gaya hidup Ardilo.

Setelah sarapan, mereka kemudian berjalan-jalan di taman. Ardilo menggenggam tangan Taera sepanjang jalan. Mereka menikmati indahnya taman dan sejuknya udara di taman.

"Tae, sekali lagi aku minta maaf soal Yola," kata Ardilo membuka pembicaraan.

"Gapapa kak. Kak Yola nggak salah. Mungkin kak Yola masih terbiasa dengan kedekatannya sama kakak selama ini. Dia mungkin kadang lupa kalau kakak udah punya aku. Ya... wajar aja. Aku paham kok," kata Taera mencoba memberi penjelasan kepada Ardilo.

"Aku bersyukur bisa punya pacar seperti kamu, kamu orang yang baik. Entah apa yang aku lakukan sehingga aku bisa bertemu orang sebaik kamu," kata Ardilo dengan tulus.

"Kakak juga orang yang baik. Aku yakin orang yang baik akan bertemu dengan orang yang baik juga," kata Taera.

"Iya, kamu benar. Eh itu ada es krim, mau beli nggak?" tanya Ardilo saat melihat orang yang jual es krim di dekat kursi-kursi taman.

"Iya kak," jawab Taera dengan senang.

***

Setelah mereka membeli es krim. Mereka memakannya sambil duduk di kursi taman. Mereka saling terdiam dan larut dalam manis dinginnya es krim mereka. Saat itu Ardilo kemudian teringat kalau dia ingin memberi tahu Taera kapan dia mulai jatuh cinta padanya.

"Aku pertama kali ketemu kamu di perpustakaan..." kata Ardilo tiba-tiba. Dia mengingat momen itu.

Taera menoleh melihat Ardilo dan menyimaknya dengan seksama.

"Saat itu kamu masih maba. Kamu jagain tas temen kamu sampai kamu kelaparan dan perutmu sakit. Aku bisa melihat bahwa kamu orang yang bisa dipercaya. Sejak saat itu aku berharap aku bisa bertemu kamu lagi. Dan ternyata aku lebih sering ketemu kamu selanjutnya. Meskipun kamu nggak kenal sama aku, nggak sadar kalau ketemu sama aku, tapi aku bisa melihat semua kebaikan hatimu. Saat itu aku sadar betapa aku pengen bisa kenalan dengan kamu dan menyatakan perasaanku. Syukurlah sekarang aku bisa jadi orang yang penting bagimu. Aku harap kamu nggak dengerin orang-orang yang nggak suka sama hubungan kita. Karena apapun reaksi orang, aku tetap mencintaimu dengan setulus hati," kata Ardilo kemudian menatap Taera lekat-lekat.

Taera merasa terenyuh mendengarkan semua ini. Ternyata Ardilo sangat mencintainya. Dia memang agak kepikiran dengan orang-orang yang meremehkannya tapi Ardilo selalu meyakinkan Taera untuk tidak ragu dengan perasaan Ardilo terhadapnya.

Taera kemudian menggenggam tangan Ardilo, "Makasih ya kak. Aku seneng banget bisa bertemu orang seperti kakak."

Ardilo yang masih menatap mata Taera lekat-lekat, kini bisa merasakan rasa cinta yang mendalam dari diri Taera. Dia mendekatkan kepalanya ke arah Taera. Taera mendadak gugup. Entah apa yang akan dilakukan Ardilo, apakah dia akan mencium Taera? Taera jadi deg-degan. Saat kepala mereka sudah dekat, hp Taera bergetar. Taera langsung menjauh dan Ardilo jadi salah tingkah.

"Maaf kak, sebentar," kata Taera. Dia langsung membuka tasnya untuk mengambil hpnya.

Ternyata ada misscall dari Sella. Chat dari Sella baru masuk yang berisikan titipan makanan dari Sella, Hyona, dan Sonia. Mereka kemudian saling diam dan menghabiskan es krim mereka. Keduanya sama-sama deg-dengan.

"Kalau udah habis es krimnya, kita lanjut jalan-jalan ya," kata Ardilo memecahkan keheningan.

"I..iya kak," kata Taera dengan gugup.

***

Hendo sangat kaget dengan perkataan yang baru saja diucapkan oleh kekasihnya. "Coba ulangi lagi!"

"Aku mau putus. Pokoknya aku mau putus," kata Yola.