Zaki ahmad Nasrullah atau yang akrab disapa jek , merupakan anak satu-satunya di keluarga , ayahnya bernama Muhammad Nasrullah dan ibu kokom Komariah. Sejak kecil, jek diajarkan bela diri pencak silat dari orang tuanya yang merupakan guru padepokan pencak silat dikampung. Tak heran jika jek ahli dalam bela diri.
Sejak kecil jek dan keluarga selalu mendapat ancaman dari preman suruhan kompeni karena ayah jek memimpin para warga untuk menolak menyerahkan tanah nya untuk dijadikan perkebunan kopi. Namun para preman suruhan kompeni itu selalu gagal menghadapi ayah jek dan warga. Keahlian pencak silat jek sangat menonjol dibandingkan anak-anak seusianya, bahkan ia mendapatkan julukan pendekar cilik dari warga kampung tanah jawara.
Ketangguhan dan kelincahannya dalam pencak silat, dirinya dapat membantu ayahnya dan para warga mengusir preman suruhan kompeni dari kampung.selain diajarkan bela diri jek juga diajarkan ilmu agama yang kuat sehingga menjadi anak yang gemar mengaji dan baik perbuatannya.suat ketika jek dan ayahnya pergi ke masjid untuk beribadah sholat subuh sehabis solat jek dan ayahnya pulang terakhir karena ia dan ayahnya selalu membereskan masjid, setelah membereskan masjid jek dan ayahnya pulang bersama di pertengahan jalan jek dan ayahnya di kepung dan dihalangi jalannya oleh segerombolan preman."siapa kalian?, mau apa kalian" kata ayah jek, tanpa menjawab segerombolan preman langsung menyerang jek dan ayahnya karena kalah jumlah jek dan ayahnya pun kewalahan menghadapi segerombolan preman itu, hingga akhirnya jek dan ayahnya mulai lengah dan terkena pukulan balok dari arah belakang yang membuat jek dan ayahnya pingsan. Ketika jek sadar dari pingsan jek berada dikerumunan warga dan langsung berkata "ayahku dimana" warga pun bingung dan saling melihat, "memang apa yang terjadi" sahut salah satu warga, "kami berdua diserang tadi subuh oleh preman" kata jek, "pasti ini perbuatan preman suruhan kompeni udah mulai kelewatan ayo kita cari dimana guru kita dan tunjukkan bahwa kita gk pernah main-main" sahut salah satu warga.