Sambil terus mencoba mengingat, Kinan pun masuk ke dalam toilet. Saat mencuci tangan, ia masih mencoba mengingat. Siapa pria itu?
Kondisi hotel yang memang tak begitu ramai, cukup menciptakan suasana sedikit tenang.
Ketika Kinan keluar, ia melihat pria itu dibawa oleh beberapa pria lainnya.
Tak lama, Zero pun datang.
Kinan hampir terkejut melihat stylenya yang sekarang.
Ia menjadi sosok pria yang lebih dewasa, mungkin sepantaran Adit, dan cukup tampan dengan cambang tipis, kaca mata lensa bening, setellan kemeja, rambut gaya old man.
Entah topeng tampan dari mana yang ia dapat, wajahnya bahkan terkesan oriental. Kinan sempat mengira, pria ini adalah, Putra. Ya. Hampir serupa, jika Putra sudah berusia sangat matang seperti ini.
"Kamu masih mengenali saya?"
Zero tersenyum lebar.
"Aku udah sering bilang, seperti apapun kamu berubah, aku akan dapat mengenali kamu."
Kinan melotot padanya.
"Temani saya makan."