Chereads / Berawal dari Perjodohan / Chapter 5 - BdP - 5

Chapter 5 - BdP - 5

Tok... Tok... Tok.

"Alena bangun sayang" Panggil wanita paruh baya di balik pintu kamar Alena, Citra.

"Iya bun, ini udah bangun kok" Jawab Alena sambil bangkit untuk membukakan pintu kamarnya.

"Cepet turun yaa, di bawah udah ada Rey tuh" Ucap Citra.

"Ngapain dia bun kesini" Tanya Alena.

"Mau jemput kamu lah sayang, biar berangkat sekolahnya bareng" Jawab Citra.

"Dia suruh duluan aja bun, aku bisa berangkat sendiri kok" Ucap Alena.

"Gak bisa gitu sayang, mulai sekarang kamu sekolah pulang pergi harus sama Rey!" Tegas Citra.

"Tapi kan bun, Alena banyak kegiatan rapat dan gak mungkin dia harus nungguin aku setiap harinya" Jawab Alena.

"Tidak jadi masalah sayang" Ucap Citra.

"Cepet turun di bawah sudah pada nungguin" Suruh Citra.

"Iya".

15 menit kemudian Alena sudah siap dengan seragam nya langsung bergegas turun ke bawah.

Alena melihat di meja makan sudah ada ayah bunda serta abang nya dan juga Rey yang sedang sarapan disana.

"Morning ayah, bunda, bang Atha" Sapa Alena.

"Morning sayang" Jawab ketiganya.

"Al itu ada calon suami lo juga loh masa gak di sapa?" Ucap Atha.

"Morning Rey" Sapa Alena dengan malas.

"Morning" Jawab Rey.

"Yaudah ayo Rey kita berangkat sekarang aja" Ajak Alena dan Rey hanya berdehem sebagai jawabannya.

"Loh sayang kamu belum sarapan, sarapan dulu dong ya" Ucap Citra.

"Aku gak laper bun" Jawab Alena.

"Gak gitu juga sayang nanti kamu sakit, belakangan ini kamu jarang makan loh" Ucap Andi.

"Tau lo de, nanti kalau lo pingsan siapa yang repot? Gue juga kan?" Sambung Atha.

"Nanti aku bisa sarapan di kantin kok" Jawab Alena.

"Alah ngomong doang sarapan di sekolah, emang gue gak tau apa lo aja kalau hari Senin pasti sibuk ngurusin upacara dulu, apalagi kalau udah masuk ruang OSIS atau kelas, pasti diem bae gak keluar" Ucap Athan

"Udah lo sarapan dulu, gue tungguin kok" Ucap Rey.

"Sok baik" Batin Alena.

"Udah gak usah ayo berangkat" Ucap Alena.

"Yaudah Alena berangkat ya, Assalamu'alaikum" Sambung Alena sambil menyalimi tangan kedua orang tua nya

"Wa'alaikumsalam"

"Bang gue duluan ya" Pamit Alena kepada Atha yang masih sarapan disana.

"Hmm"

"Rey jaga baik-baik ya ade gue, jangan sampe lecet loh" Peringat Atha.

"Iya bang" Jawab Rey.

Di sepanjang perjalanan menuju sekolah Alena dan Rey tidak ada yang membuka suaranya. Keadaan di dalam mobil pun sangat hening hanya ada suara mesin mobil yang berjalan.

Beberapa menit mereka sampai di halaman parkiran sekolah.

"Pulang gak usah nungguin gue" Ucap Alena dan Rey hanya mengangkat satu alisnya meminta penjelasan.

"Gue ada rapat OSIS dan lo pulang duluan aja gak usah nungguin gue! nanti biar gue yang bilang ke bunda sama tante Ica" Ucap Alena.

"Hmm"

"Gue duluan" Pamit Alena dan langsung keluar dari mobil nya Rey dan melenggang pergi dari sana.

Banyak siswa siswi yang heran melihat Alena keluar dari mobil seorang most wanted sekolah nya.

Banyak tatapan dari mereka yang bingung dan terheran-heran dengan yang apa mereka lihat barusan.

Banyak dari mereka yang kagum dengan apa yang mereka lihat, namun juga tak sedikit yang melihatnya dengan emosi dan tak suka.

'Mimpi apa gue liat ketos kita bareng most wanted'

'Gilaaaaa good girl bangett Alena'

'Kenapa Alena bisa bareng sih sama si Rey'

'Dasar cewe ganjen deket-deket Rey lagi, mentang-mentang ketos'

'Cabe dasar'

Seperti itu lah umpatan-umpatan dari siswa siswi yang berada di koridor, namun Alena yang mendengarnya hanya diam saja dan tetap tersenyum untuk menanggapi nya.

Alena dan anggota OSIS lainnya menuju ruang OSIS setelah menaruh tas nya di kelas masing-masing. Lalu mereka bergegas menuju lapangan untuk menyiapkan persiapan upacara yang akan segera di mulai.

"Al upacara 10 menit lagi akan segera di mulai, lo bantu gue buat panggil murid yang masih ada di kelas ya, untuk yang di lapangan biar gue yang urus" Ucap Devan.

"Okey".

Alena terus meriksa isi setiap kelas untuk memastikan agar semua murid untuk turun mengikuti upacara, tidak ada yang berdiam di dalam kelas atau sekadar bersembunyi di dalam kelas.

Semua kelas sudah di periksa dan semua kosong, Alena berniat untuk mengecek roftoop, perpus, kantin, dll.

Saat di roftoop Alena melihat Rey dkk sedang duduk santai di sana, rasanya ia malas untuk menghampiri, namun itu sudah menjadi tugas dan kewajiban ia sebagai ketua OSIS disini.

"Kalian turun semua ke lapangan!" Tegas Alena.

"Ehh ada bu ketos" Ucap salah satu dari teman Rey, yaitu Deon.

"Buruan turun!!! Upacara akan segera dimulai!!" Tegas Alena.

"Gue gak mau dan gak peduli!" Jawab Rey.

"Iya nih, sekali-kali kasih kita kesempatan buat gak ikut upacara yayayaya" Pinta Deon.

"Sekali-kali lo bilang? Gak sadar nama kalian udah banyak di buku kasus?" Tanya Alena.

"Terserah kalian aja, tapi jangan salahin gue kalau ada guru BK tiba-tiba kesini" Ucap Alena dan langsung melenggang pergi dari sana.

"Sial" Gumam Rey.

"Ayoo turun aja dari pada harus berurusan sama tuh guru BK lagi" Ucap salah satu teman nya Rey juga, Kevin.

Mereka semua akhir nya pasrah turun ke lapangan. Rey sudah sangat malas jika harus ikut upacara seperti ini, ia memilih untuk baris di barisan paling belakang.

Sudah hampir setengah jam upacara belum selesai juga, Alena yang merasa kepala nya pusing pun terus menahan nya sampai upacara selesai.

"Al lo baik-baik ajak kan?" Tanya Nabila.

"Iya gue baik-baik aja kok" Jawab Alena.

"Tapi muka lo pucet" Ujar Nabila.

"Udah lah bil fokus aja sama upacaranya, gue gapapa kok" Jawab Alena.

"Yakin?" Tanya Nabila memastikannya dan Alena hanya mengangguk sebagai jawaban.

Alena terus merasakan kepala nya yang semakin pusing dan itu membuat dirinya semakin lemas dan tidak kuat menahan dirinya lagi.

Brukk..

"Alena" Panggil Nabila saat Alena sudah ambruk disana dan itu semua mampu membuat semua orang menoleh ke arah mereka termasuk Rey.

Rey yang melihat Alena pingsan pun tidak tega dan langsung menghampiri Alena lalu menggendong nya ala bridal style menuju UKS.

Sontak semua orang yang melihat kejadian saat ini sangat iri dan baper melihat sosok keduanya.

Rey membawa Alena ke dalam UKS dan membaringkan tubuh Alena di brankar yang tersedia disana. Tak lama kemudian dokter sekolah pun datang untuk meriksa keadaan Alena.

"Permisi, maaf saya periksa dulu ya" Ucap Dokter tersebut.

"Silahkan dok" Jawab Rey dan menjauh dari brankar Alena agar dokter tersebut lebih gampang untuk meriksa nya.

"Dia gapapa kok, hanya kecapean saja dan kurang asupan makanan, sebaiknya setelah dia sadar suruh dia makan dan minum obat nya ya" Ucap dokter itu.

"Baik, terimakasih dok" Jawab Rey dan di hanya di angguki dokter tersebut. Lalu dokter itu pamit keluar dan meninggalkan UKS.

"Nyusahin" Gumama Rey.

Saat Rey ingin keluar untuk membeli makanan buat Alena, namun ia tidak sengaja bertemu di pintu UKS dengan Atha.

"Lo mau kemana?" Tanya Atha.

"Gue mau beli makanan buat dia" Jawab Rey.

"Kenapa Alena?" Tanya Atha dengan raut wajah khawatir nya.

"Kata dokter dia kecapean dan kurang asupan makanan" Jawab Rey.

"Yaudah biar gue aja yang beliin makanan nya, lo tolong jagain dia dulu ya" Ucap Atha dan Rey hanya mengangguk.

Selang beberapa menit Alena mulai tersadar dari pingsan nya.

Saat Alena ingin bangkit untuk turun dari brankar namun dirinya di tahan oleh Rey dan sontak itu membuat ia tiduran lagi.

"Mau kemana?" Tanya Rey.

"Kelas" Jawab Alena dengan cuek.

"Tunggu di sini, abang lo lagi beli makanan buat lo" Ucap Rey.

"Hmm"

"Lo gak perlu nungguin gue disini. Lo bisa balik ke kelas" Ucap Alena.

"Disuruh abang lo" Jawab Rey.

"Gak perlu di turutin, lo bisa balik sekarang. Biar gue yang bilang sama bang Atha nanti" Ucap Alena.

"Gak".

"Serah lah" Gumam Alena.

Selang beberapa menit ada seseorang yang membuka pintu UKS. Mereka pikir itu adalah Atha, tapi ternyata salah tebakan mereka. Justru yang menampilkan adalah sosok perempuan yang baru saja masuk.

"Reyy" Panggil perempuan tersebut sambil bergelayutan di tangan nya Rey.

"Apasih cas"

"Aku mau ngomong sama kamu" Ucap Perempuan. Ia adalah pacar nya Rey, Cassandra.

"Yaudah ngomong aja" Suruh Reym

"Aku mau ngomong berdua aja sama kamu" Ucap Cassandra sambil melirik Alena dengan tidak suka.

Alena yang menyadari dan melihat situasi seperti ini merasa canggung, akhir nya Alena memutuskan untuk keluar, karena ia tidak berhak ada di sana, ia tak perlu ikut campur dengan urusan mereka.

Saat Alena hendak turun dari brankar, namun tangan nya di tahan lagi oleh Rey.

"Kenapa?" Tanya Alena.

"Mau kemana?" Tanya Rey balik.

"Keluar lah" Jawab Alena.

"Lo di sini aja, lo lagi sakit" Ucap Rey.

"Gue ada urusan lain. Dan lagian itu urusan lo berdua gue gak berhak ada disini" Jawab Alena langsung melenggang pergi dari sana.

"Udah si sayang biarin aja dia pergi" Ucap Cassandra.

"Serah lo" Ucap Rey langsung ikut meninggalkan Cassandra disana.

"Gara-gara cewe murahan itu Rey berubah sama gue" Batin Cassandra

"Liat aja apa yang akan gue perbuat sama lo Alena" Sambung Cassandra.