Saat mereka sudah sampai di rumah, Ali bilang jika burung nya sedikit perih, karena itulah Raib langsung melihat nya dia membuka resleting celana Ali dan hendak mengolesi nya.
"Jangan, itu sangat perih. Tak apa, ini hanya perlu sesuatu yang dingin. Yang berair." Kata Ali.
"Mau ku ambilkan air dingin?"
"Tidak. Aku tidak membutuhkan nya..."
Raib mengangguk lalu dia melihat jika Ali sedikit kecewa dengan sikap nya itu. Raib berpikir dengan apa yang di maksud dan diinginkan oleh Ali dan satu kata muncul di dalam otak nya.
Apa dia harus menjilat nya?
"Ali ya... Seperti nya kita harus segera menikah agar tidak ada halangan di satu sama lain. Kita bisa tunangan dulu, lihatlah... Hubungan kita dipenuhi dengan seks. Kenikmatan seks. Itu sebenarnya tidak boleh di lakukan Ali!" Kata Raib.
"Ya... Aku tau, aku akan melamar mu besok. Tolong lakukan kali ini saja... Itu benar benar perih."
Raib menggeleng dia harus menjaga sikap nya bagaimana pun cara nya itu.