Wush....
Angin bertiup dengan lembut membuat Seli sedikit terkejut akan suatu hal.
"Kucing itu benar benar terhisap."
"Tapi... Kau memiliki lubang di sisi situ." Kata Bryan yang sangat cemas.
Dia langsung membalikkan tubuh nya dan menyuruh Seli di tempat nya. Bryan menjaga Seli dengan menatap wajah wanita itu dengan menahan semua sedotan dengan punggung kokoh nya itu.
"Kau tidak lelah?" Hanya Seli.
"Selama itu dengan mu, aku tidak akan lelah."
Bryan langsung mengecup bibir nya pada Seli seperti ucapan perpisahan untuk terkahir kali nya. Dia juga meraba dan merasakan tubuh Seli dengan lancang. Dia memegang payudara Seli juga dengan tersenyum malu.
"Setidak nya aku melakukan nya sebelum kita pergi ke akhirat."
"Kenapa kau tidak membawa kasur? aku juga ingin melakukan nya..." Kata Raib dengan membiarkan pria itu menyentuh tubuh nya dan menciumi nya berkali kali.