Nginnnnnnnnnnnnnggggggg...
Suara berderit dan begitu memekakkan telinga nya, kepala nya terus merasakan hal yang tidak begitu menyenangkan, sakit, dan perih. Mata nya berputar seperti orang kebingungan. Kalvin terbangun dan sadar jika dia sudah tidak ada di kebakaran besar itu, melainkan di tempat dengan tembok bercat putih bersih dan beberapa bau infus dan obat obatan lainnya.
Rumah sakit.
"Kau sudah bangun?" Tanya Seli dengan menatap wajah Kalvin.
"Iya... Aku ada di mana? Rumah sakit? Apa yang terjadi?" Tanya Kalvin kecil dengan memandang Raib yang terus menangis.
Dia bingung menatap Raib yang menundukkan kepala nya dan terus menerus mengeluarkan suara isakan tangis dan air mata yang terus mengalir dengan deras.
"Kau baik baik saja Hah? Tak ada yang luka?" Tanya Bryan dengan mengecek kondisi Kalvin.
"Ya..." Balas Kalvin.