Rain sedari tadi hanya merenung di tempat kerja nya, dia bahkan tidak bisa berhenti untuk tidak mengingat ingat kata kata Ali tadi. Kenapa dia begitu jahat hingga tega menipu nya selama ini? Ada saja yang selalu membuat mereka bertengkar dan sebagai nya. Bahkan Rian sempat berpikir mungkin Ali bukanlah jodoh nya.
Pintu kamar nya di ketuk dan dia pikir itu adalah Ella atau Lay. Tapi suara nya tidak sekeras itu, ini lebih berirama dan lebih lembut.
"Masuk." Kata Raib. Dia malas sekali untuk keluar kamar dan membuka kan pintu untuk orang itu.
Dan orang itu masuk, Bryan dengan membawa sekotak tisu dan minuman untuk Raib. Dia menghidupkan lampu untuk kamar itu dan mendapati Raib dengan mata nya yang membengkak dan wajah nya yang kusut dengan bekas make up di mana mana.
Bryan tersenyum tulus seakan akan dia berusaha untuk menenangkan hati Raib.
"Kamu mau apa?" Tanya Raib pelan.